Kilau Media Sosial Bagi Seorang Blogger

Seorang teman pernah mengatakan ini kepada saya, "Aktif banget sekarang di media sosial? Update ini, update itu. Bukannya lu punya Facebook doang? Sekarang makin nambah aja aplikasinya. Jangan sampai gara-gara aktif di media sosial, berdampak buruk ama keluarga lu”.

Namanya teman dekat, saya anggap wajar lah ya, dia mengomentari sesuatu yang dianggapnya "beda". Kalau ditelaah lebih dalam lagi, ada benarnya juga sih yang dikatakan teman saya itu. Sekarang kita hidup di zaman yang serba instan, serba internet. Bisa dibilang hampir 75% keseharian kita berkutat dengan berbagai aplikasi media sosial berbasis internet, yang tersedia hampir di setiap menu handphone. Orang hanya perlu kuota untuk mengunduh, menginstal dan menshare apa saja yang mereka mau. Walau terkadang yang diposting, tidak patut untuk ditampilkan.

Aktualisasi diri di media sosial menjadi prestise tersendiri dari beberapa orang. Lihat saja di mall, restoran, halte, rumah sakit, pasar, bahkan dijalanan sekalipun, aktifitas tidak pernah lepas dari yang namanya WA, Instagram, Facebook, Twitter dan juga aplikasi yang  lainnya. Mereka hanya ingin dianggap "ada" dengan memanfaatkan teknologi, selama kuota masih tersedia. Hingga kebanyakan terjadi, ajang kumpul sesama, telah beralih fungsi menjadi sebuah perpustakaan modern. Diam, menunduk, tidak ada suara, gelak tawa, dan senda gurau. Aktifitas hanya bertumpu pada jari jemari, bukan lagi secara verbal dan visual.

Yah..itulah fenomena yang terjadi sekarang ini. Semakin tinggi teknologi, biasanya juga ditandai dengan pergeseran nilai di masyarakat. Hadirnya media sosial, harusnya memberi angin segar bagi perkembangan teknologi kita kedepannya. Menjadi sugesti yang baik bagi semua orang, untuk kemudahan berinteraksi. Semua akan berjalan di relnya, bila kita bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.


Dari tadi saya asyik ngomongin media sosial dan internet. Sebenarnya, apa sih media sosial itu ? 

Media social
media sosial

Menurut Wikipedia : 
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Sedangkan menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein :
"Media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content"


 SAYA DAN MEDIA SOSIAL

Dulu, saya memang kurang aktif ber-sosial media. Saya hanya punya satu aplikasi media sosial yakni Facebook. Itupun baru punya di tahun 2010. Jeda 6 tahun dari awal berdiri Facebook, 2004. Sebagai pemula, saya cukup menikmati keseharian berselancar di dunia maya. Menikmati hal-hal baru, teman baru dan berbagai info yang awalnya saya kudet, menjadi update. Selain itu, saya juga bisa kembali menyambung tali silaturahim dengan teman sekolah, teman masa kecil, saudara, bahkan beberapa guru sekolah saya. 


Di Indonesia sendiri, penggunaan internet cukup signifikan. Ini bisa dilihat dari hasil riset pasar e-Marketer. Bahwa Indonesia termasuk peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Tidak hanya itu saja, dari data yang saya dapati pada sebuah situs isparmo.web.id, menjelaskan lebih lengkap statistik pengguna internet di Indonesia tahun 2016, berdasarkan beberapa komposisi. 

Lumayan tinggi hasil pollingnya. Saya gak mau juga ketinggalan untuk meramaikan kemajuan teknologi ini. Di 2016, saya sudah punyai 5 aplikasi yang mendukung saya aktif di media sosial. Sebagai karyawan swasta yang juga menulis di blog pribadi, (seorang Blogger), penggunaan media sosial sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan informasi saya. Dari media sosial, saya bisa mencari tahu cara menulis yang baik. Saya juga bisa mengambil tips and trik dari seorang blogger dan membandingan gaya tulisan saya dengan mereka yang lebih senior. Dari media sosial juga, saya bisa mengetahui info lomba, kuiz, review, menulis di artikel berbayar, kadangkala endorse, buzzer dan lain sebagainya.

Saya juga sering membeli beberapa item produk dari online shop. Biasanya, situs online shop tersebar di media sosial. Baik dari blogger yang merangkap jualan, maupun dari provider besar sekalipun. Tidak hanya sebatas searching dan googling saja. Saya yang "haus" akan informasi, terus mencari sarana yang lebih efektif untuk memudahkan saya mendapatkan informasi yang saya cari.

Ikut bergabung dengan grup blogger adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan potensi dan juga sebagai aktualisasi diri. Saat ini, saya sudah bergabung di beberapa grup blogger yang berisikan perempuan dan juga bergabung dengan komunitas blogger di Kepulauan Riau, yakni Blogger Kepri.

Dari beberapa grup yang saya ikuti, secara perlahan, telah membawa dampak bagus bagi perkembangan blog saya. Awalnya saya yang dulunya pasif, menjadi aktif ber-sosial media. Dari grup juga, saya banyak mendapat info lomba, inviting opening cafe, review, endorsemet dan banyak yang lainnya. Biasanya Admin grup lebih sering berbagi info dan menshare link yang berisi form untuk diisi. Bila beberapa jam saja tidak buka aplikasi grup, sudah ratusan chat yang bercokol minta dibaca. Kadangkala, untuk sebuah job dan endorsement, bisa terlewat begitu saja. 

Sudah menjadi blogger, kenapa ada banyak aplikasi lainnya? Ya harus. Adakalanya influencer, mengharuskan kita untuk share link artikel di Facebook, Instagram dan twitter. Jadi mau gak mau, kita harus punya akun untuk menunjang "bisnis sampingan" itu. Setelah share artikel komplit, pundi-pundi rupiah langsung mengalir ke rekening kita. Jadi, ini juga salah satunya faktor, kenapa saya jadi aktif di media sosial.

Di bawah ini, beberapa acara saya dengan komunitas Blogger Kepri.

Media sosial sangat penting bagi seorang blogger. Apa saja yang harus dilakukan seorang blogger agar bisa eksis di media sosial?
1. Punya blog pastinya, tapi lebih komplit jika didukung dengan beberapa aplikasi mesia sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Whatsapp.

2. Buat content apapun di blog, jangan tergantung pada niche. Lalu share link artikel di media sosial yang kita punya.

3. Tingkatkan follower. Biasanya bila endorsement, follower minimal 500.

4. Rajin Blog Walking (BW), agar DA (Domain Authorithy) dan PA (Page Authorithy) tinggi. Ini juga salah satu syarat pada form yang akan diisi. Saya yang baru setahun lebih nge-blog, alhamdulillaah DA sudah di angka 19.

5. Ikut saja tiap ada undangan di grup, biasanya selesai acara, akan ada tulisan yang akan menambah link pada blog.

6. Biasakan update status beserta link di media sosial, yang akan membuat follower mengklik link yang kita tampilkan.

7. Usahakan aktif membuka akun grup di media sosial, adakalanya jika ada buzzer dan endorsement, bila kuota sudah penuh, langsung closed.

8. Blogger yang punya online shop, bisa membagi info produk pada media sosial.

Bagi kamu seorang newbie, baru berkecimpung di dunia maya, dan ingin menambah ilmu untuk melengkapi aktualisasi diri? Jangan cemas. Kamu bisa bergabung dengan Dumet School. Tempat kursus Website, Digital Marketing & Desain Grafis terbaik. Dumet School menyediakan program khusus yang bisa kamu pilih sesuai keinginan, seperti Web Master, Web Programing, Digital Marketing dan Graphic Design, yang memungkinkan kamu belajar digital marketing, Facebook, belajar media marketing serta banyak lagi yang lainnya. Eit, tunggu dulu, masih ada satu lagi. Sekarang Dumet School juga membuka paket kursus Web Design. Kamu 100% langsung praktek membuat template website profesional, karena dibimbing step by step oleh instruktur yang sudah berpengalaman. Wah..kalau ini mah, cocok banget buat saya yang hobi ngutak ngatik template blog.

Selain itu, ada beberapa keuntungan bagi kamu yang ingin bergabung di Dumet School. Kamu bisa memilih jam kursus yang kamu mau (jadwal fleksibel), diajar sampai bisa, dan dengan sistem yang semi private, tidak akan menyulitkan dan membuang waktumu, karena kelas tetap akan mulai, walau hanya satu orang. Yang lebih asyiknya lagi, setelah lulus, kamu tetap akan di support seumur hidup oleh tenaga ahli Dumet School.

Lokasi Dumet School dimana aja? 


1. Kelapa Gading
Rukan Artha Gading Niaga Blok i - 23, Jalan Boulevard Artha Gading
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240
(Belakang Mall Artha Gading)
Telp: (021) 4585-0387

2. Grogol
Ruko Jalan Taman Daan Mogot Raya No. 23
Kel. Tanjung Duren Utara Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470
(Belakang Mall Citraland dan Kampus UNTAR II)
Telp: (021) 2941-1188

3. Tebet
Rukan Crown Palace Blok A no 12, Jl Prof Dr Soepomo no 231 (Samping Universitas Sahid). Kec. Tebet, Kel. Menteng Dalam
(± 1 Menit dari Tugu Pancoran)
Jakarta Selatan 12870
Telp: (021) 2298-3886

4. Srengseng
Ruko Permata Regensi Blok B - 18, Jalan Haji Kelik
Srengseng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11630
(Depan Hutan Kota Srengseng)
Telp: (021) 5890-8355

5. Depok
Ruko Jalan Kartini Raya No. 53
Pancoran Mas, Depok 16436
(± 5 Menit dari Kantor Walikota Depok)
Telp: (021) 7720-7657

Cara Daftarnya gimana?
Bisa via SMS / WHATSAPP / EMAIL ke nomor dibawah ini:
Kelapa Gading: 0851-0055-5666
Grogol:             0819-7555-666
Tebet:               0812-1999-9155
Srengseng:        0812-9933-3913
Depok:             0812-9393-3210
Kamu juga bisa langsung ke tempat kursus yang dituju. Buka setiap hari Senin - Minggu jam 09.00 s/d 21.00.

Biayanya Berapa? 
 Biaya mulai dari 5.5 juta - 14.9 juta, dengan variable waktu yang bisa dipilih sesuai keinginan. Untuk info lengkapnya kamu bisa langsung ke www.dumetschool.com, atau bisa email ke info@dumetschool.com.

Nah, itulah cerita saya tentang sosial media yang sangat mendukung aktifitas saya sebagai blogger. Gimana dengan ceritamu?
Cerita ini diikutsertakan dalam lomba blog Dumet School bulan Juli 2017. Semoga terinspirasi.


No comments

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.