Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2017

Sejenak dengan Band Favorit Saya ARMADA

Beberapa minggu yang lalu, Admin Blogger Kepri men woro-woro tentang Biznet Festival yang diadakan di Batam tanggal 22 April 2017. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Biznethome sebagai pendatang baru dalam per-internetan di Batam. Banyak yang belum tahu tentang Biznet ini kan? Ulasan tentang Biznet ini selengkapnya akan saya post pada postingan selanjutnya. Karena kali ini, saya akan membahas tentang bintang tamu yang dihadirkan pada event ini. Bintang tamu yang akan hadir untuk meramaikan acara ini adalah ARMADA dan NIDJI BAND. Ha..Armada? Mata saya langsung berbinar-binar. Walaupun saya sudah emak-emak, tapi boleh dunk saya suka ARMADA. Band ber-genre pop yang menawarkan lagu-lagu cinta. Setidaknya saya bisa melayangkan ingatan kembali  ke 12 tahun yang lalu. *lebay. O..ya, Acara yang bertempat di dataran Engku Putri Batam Center ini, tidak dipungut bayaran, alias gratis. Bisa dilihat dari banner/plakat yang terpampang di tiap persimpangan jalan yang ada di Batam.

Antara Menikah dan Kesendirian

menikah atau sendiri -Menikah- Adakah yang sudah berpasangan dan berencana untuk menikah? Kalau sudah, bagus dong. Menikah adalah satu kata yang menurut saya mengandung makna yang sangat dalam. Menikah tidak hanya sekedar ritual, bersanding di pelaminan, poto-poto ataupun sebagai prestise. Namun lebih ke sunnah (dalam islam), yang wajib dilakukan apabila usia sudah mencukupi, kemauan sudah ada, mapan dan calon pun sudah di depan mata. "Nikah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama" Kenapa Belum Menikah? Banyak orang yang sudah punya tambatan hati, tapi masih enggan untuk menikah. Kenapa ya? Saya mengajukan pertanyaan ke beberapa teman yang memang saat ini masih berstatus jomblo. Jawaban beragam pun saya terima. Dari yang masuk akal sampai jawaban klise, seperti : 1. Jodohnya masih jauh. Ini jawaban terbanyak. 2. Belum siap. 3. Tidak mau terkekang. 4.  Mencar

Lelah Yang Baik Itu Seperti Apa?

Bunda pernah merasa lelah menjaga anak-anak? Atau sampai jenuh menghadapi sikap mereka? Iya lah, berkutat seharian dengan urusan anak dan rumah tangga, siapa yang gak lelah. Namanya punya anak, kata lelah bisa saja sebagai ungkapan ibu mengeluarkan uneg-unegnya. Resiko menikah dan mempiliki keturunan, siap gak siap mesti dijalani.a Saya pun kadang merasakan demikian lo Bun. Menghadapi tingkah dan pola anak yang berlaku “semena-mena”, kadang membuat kita harus mengurut dada menghadapinya. Baru saja selesai beberes, rumah kembali berantakan. Tumpahan sisa makanan, jejak kaki tanah, lemari kain yang acak-acakan, serta air disana sini. Belum lagi saling kejar-kejaran sampai kursi miring, vas bunga berjatuhan, taplak meja ketarik. Hadeuh..Bikin stress ya Bun. Lelah baik seorang ibu Menghadapi anak yang super aktif, perlu kesabaran yang tinggi serta trik tersendiri. Memarahinya hanya akan membuatnya semakin menjadi-jadi. Sedikit kedisiplinan akan membuatnya patuh dan terbiasa bertanggung

Mendidik Anak Pintar ala Saya

Anak Bunda sudah masuk SD? Tahun lalu anak saya baru masuk sekolah Dasar Negeri dengan umur  6,8 tahun. Itupun masih cadangan lo. Rata-rata di Batam, Sekolah Negeri harus mencapai umur 7, baru bisa diterima. Beda dengan swasta, yang memperbolehkan umur minimal 6 pas pada periode daftar, Juli. Quota yang kurang, ditambah saya tinggal di komplek yang masuk dalam lingkungan sekolah atau di sebut juga "Bina Lingkungan", makanya anak saya dan beberapa anak tetangga bisa di terima di sekolah sekarang ini. Serangkai tes yang diadakan pihak sekolah, Alhamdulillah anak saya bisa melewatinya. Seperti membaca kalimat, pengetahuan warna, dan pertanyaan tentang keluarga, nama sendiri, bapak ibu dan alamat tempat tinggal. Padahal anak saya tidak TK lo Bun, tapi hanya saya ajar di rumah dengan bantuan tantenya juga. Sebetulnya andil terbesar yang bisa membuat anak saya "bisa" adalah tantenya. Saat bekerja, anak-anak saya titipkan pada kakak saya, yang kebetulan hanya di ru

Melahirkan Sendiri Tanpa Bantuan Dokter atau Bidan

Mempunyai anak adalah satu anugrah dan salah satu  nikmat yang harus selalu disyukuri. Menikah Januari 2009, sekarang ini saya sudah dikarunia 2 orang anak. Perempuan dan laki-laki. Kalau bahasa kerennya, sepasang yah :). Yang sulung sudah kelas 1 SD sedangkan yang kecil baru berumur 4 tahun.  Anak pertama saya perempuan bernama Queen. Alhamdulillah queen lahir normal dengan berat 3,1 di rumah. Ya, di rumah, lahir sendiri tanpa bantuan bidan maupun dokter. Warbiyasak memang. Bidannya datang setelah anak saya lahir untuk membantu mengeluarkan ari-ari saja. Kok bisa lahir sendiri? Baik lah, saya akan “ungkit” dan share sedikit perjuangan saya melahirkan anak pertama. Queen usia 2 hari Sehari sebelum lahir, kontraksi sudah di mulai tanggal 31 Oktober sesudah maghrib. Saya masih bisa lihat loh Bun, reaksi pertama saya terjadi selama 30 menit sekali, setelah itu baru 20 menit, 15, 10 dan 5 menit, selama itu saya masih bisa mencari posisi aman untuk bisa menetralisir de