Fenomena hidup berumah tangga

Suami adalah laki-laki  yang telah kita pilih untuk mendampingi hidup, baik yang dipilih sendiri atau dijodohkan oleh orangtua. Suami yang baik akan berjuang bersama, sakit dan senang bersama sampai maut memisahkan salah satunya. Tapi tidak semua suami seperti yang kita harapkan. Adakalanya sang suami penyebab hati seorang istri menjadi gundah gulana. 

Harapan setiap istri, tentunya mempunyai suami yang mengerti pekerjaan rumah. Yang bersedia mengulurkan tangan untuk membantu belahan jiwanya dari rutinitas keseharian. Letih, lelah yang menumpuk akan hilang kalo dirasakan bersama. Alangkah indahnya dunia bila seorang suami seperti ini. #walaupun terkadang gak pernah mau tau. Hufftt :(

Tidak sedikit istri yang mengeluh karena sang suami terlalu sibuk dengan kerjaan, tidak perhatian sedikitpun terhadap keluarga dan hilang nya waktu bersama. Adakalanya waktu bersama teman- teman, seperti nya lebih penting di banding keluarga. 

Bagaimanapun juga, surga istri adalah suami. Patuh dan taat kepada suami adalah salah satu kewajiban istri. Kesal, marah dan gondok, sepertinya semua istri pernah mengalaminya. Tapi karena rasa cinta dan sayang keluarga, ikrar nikah dan dosa yang besar kalo ngelawan suami, rasa itu hanya ditelan dalam-dalam. 

Namun tidak sedikit para istri yang sedikit membelot dari idaman suami. Di beri uang cukup tidak pernah bersyukur, di beri hadiah tidak pernah menghargai, di beliin ini itu sepertinya selalu kurang. Yach..wanita dimana-mana mah sama, mau nya lebih..lebih..dan lebih..

Suami sepertinya harus lebih memahami sifat dan karakter istri. Kadang istri marah-marah gak jelas, kadang diam dan tidak mau bicara, uring-uringan dan segala macam tingkah lainnya. Tapi kerjaan rumah masih tetap dilakoni sih. Trus suami mesti gimana?.

Ada suami yang mengerti. Kenapa sih istrinya sampai seperti ini? apa mungkin ia lelah? datang tamu bulanan, atau tersinggung dengan sikapnya belakangan ini?. Suami yang baik akan berusaha membujuk, menenangkan hati sang istri dari semua salah paham ini. Karena baginya tanpa tawa istri dirumah, suasana ibarat kapal yang kandas.

Tapi bagi suami yang zalim. Dia tidak akan peduli akan masalah yang terjadi. Yang dia tau keadaan rumah aman, semua masalah teratasi. Malah sang istri dipaksa menyelesaikan masalahnya sendiri. Tidak sedikit suami egois, yang mencari pelampiasan diluar rumah dari keadaan seperti ini.

Disadari atau tidak oleh suami,  mencari pelampiasan diluar rumah tidak akan meyelesaikan masalah. Hanya menambah masalah baru yang akan menggoncang keutuhan biduk rumah tangga. Pada akhirnya, setelah semua terjadi kedua belah pihak merasa tersakiti dan kadangkala bisa berujung di perceraian. Wallahuallam.

Fenomena yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga ini, akan bisa teratasi kalo masing-masing kita bisa saling menghargai pendapat satu sama lain. Instropeksi diri dan menyadari segala kekeliruan. Jangan pernah merasa menang, karena dalam rumah tangga justru itu kekalahan yang terbesar.

hidup berumah tangga
Hidup berumahtangga



Untuk SUAMI :

  • Tahukah bagi yang bergelar suami, bahwa istri diciptakan dari tulang rusuknya yang bengkok?. Apabila di beri genggaman dan prilaku yang baik, dia akan lurus. Sebaliknya apabila dibiarkan maka akan tetap bengkok selamanya. 
  • Istri solehah adalah sebaik-baik perhiasan di dunia. Hargailah orang yang telah kau pilih untuk pendamping hidupmu. Bukan kah dia yang telah rela melahirkan anak-anakmu? dan menjadi guru serta pembantu baginya?.
  • Bertengkar adalah hal yang biasa dalam berumah tangga. Carilah penyelesaian secepatnya. Jangan pernah menumpuk masalah demi masalah, yang akhirnya hati menjadi jauh dan bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan.
  • Sempatkanlah holiday berdua atau bersama anak-anak. Selain membuat fikiran fresh. juga mengembalikan romantisme yang hilang akibat rutinitas kerja.
  • Sempatkanlah waktu berkumpul bersama keluarga. Anak-anak akan mengambil contoh orang tua mereka akan jodoh hidupnya kelak.
  • Jangan membentak istri. Berusahalah tidak menimbulkan perang dunia ketiga dalam rumah tangga. Istri sanggup melakukan apa saja demi rasa sayang dan cintanya pada keluarga. Namun dengan satu bentakan saja, semua nya akan hilang dan layu.
  • Apabila istri marah, cukup dengarkan saja. Dia hanya butuh waktu untuk menata ulang hatinya. Apabila mood  baik nya sudah kembali, satu pelukan saja sudah menormalkan keadaan.
  • Dan jangan pernah berselingkuh. Apapun tujuan mencari WIL, itu akan menyakiti hatinya. Sakitnya melahirkan lebih sakit bila melihat suami bersama wanita lain. Dalam hal ini suami telah meletakan satu kaki dikeadaan istri mau menerima dan satu kaki di perceraian.
  • Jangan pernah melihat dan membandingkan istri dengan wanita lain. cantik dan manis di depan suami pasti setiap istri suka, tapi dia lebih memprioritaskan suami dan anak-anaknya daripada membeli make up dan perhiasan yang mahal.
Seorang istri tidak akan pernah membantah suami, melawan suami, apabila suami melakukan hal yang benar-benar manjaga keutuhan biduk rumah tangganya.

Lelaki yang hebat pasti ada wanita yang hebat dibelakangnya. Bagi suami yang mau mendengarkan hal-hal yang baik dari istrinya, tidak heran banyak suami yang sukses diluar sana. Tapi sebaliknya, suami yang egois hanya percaya dengan kata-katanya sendiri tanpa melibatkan istri dalam hal ini, sukses tidak akan menghampirinya.

Percaya atau tidak, rizki akan mengalir deras apabila kebahagiaan istri adalah hal paling utama bagi suami. Yang rela melakukan apasaja demi kebahagian suami dan anak-anaknya, walaupun kebahagiannya sendiri sering terabaikan. Doa istri akan selalu bagi pria yang dikasihinya.

Tapi sekali hati istri tersakiti, lukanya akan tetap ada sampai mati. Ibarat kertas putih yang ditulis, lalu dihapus, bekasnya masih akan terisisa. Jauhilah hal-hal yang akan memicu retaknya biduk rumah tangga. Perbaikilah selama masih bisa diperbaiki. 

Hal yang telah dibangun dari awal menikah, akankah sia-sia pada akhirnya?. Kemana arah rumahtangga, suami istri harus punya penyelesaian sendiri. Bisa bertahan sampai maut memisahkan salah satunya? atau berujung diperceraian. Wallahuallam.

Karena menikah adalah ibadah, jadi berpikirlah sebelum bertindak. Jangan hanya ego sesaat, yang akhirnya penyesalan seumur hidup. 



No comments