Pernah gak sih, mbak, mas, moms mempunyai teman baru yang orangnya keliatan diem, lugu dan sedikit berpura-pura bego, ternyata bermuka dua? Di depan kita baiknya minta ampun, lugunya kebangetan, ternyata dibelakang ngadu domba kita ama teman lain. Ck..ck..ck.. enaknya di apain ya orang seperti ini?
Dalam Islam Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya, termasuk orang yang paling buruk adalah orang bermuka dua yang mendatangi mereka dengan satu muka dan mendatangi yang lain dengan muka lain.”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Nah..mari kita bahas lebih dalam lagi tentang teman yang mempunyai sifat seperti ini. Apa sih yang menyebabkan dia bersikap demikian? Kok bisa-bisanya anak baru yang masih hitungan bulan bekerja, sudah ngomongin yang aneh-aneh?
Sedikit kita telisik dari apa yang kita jalani sehari-hari, maupun dalam pergaulan, tidak sedikit orang yang mempunyai sifat seperti ini. Banyak rupa dan tingkah laku teman yang kita temui. Ada yang baik, acuh, cuek, tomboy dan ada juga teman yang menikam dari belakang. Bagi mayoritas pekerja di Batam, kedatangan teman kerja baru bukan lah menjadi suatu hal yang aneh. Berlakunya sistem kontrak, memang mengharuskan banyaknya orang yang datang dan pergi silih berganti pada satu Perusahaan.
Bagi karyawan tetap seperti saya, kadang ada dilema tersendiri menghadapi teman baru di tempat kerja. Selalu muncul berbagai macam pertanyaan, apakah dia orang baik? Apa orang yang akan menikam dari belakang? Dengan kata lain bermuka dua? Mengapa seseorang bisa berpikiran demikian?.
Seperti yang pernah di alami seorang teman saya pada Perusahaan yang berbeda. Pernah ada satu orang karyawan baru, yang masih dalam sistem kontrak yang masih berjalan 3 bulanan. Awalnya dia bersikap sangat manis, dan logat bicaranya seperti meyakinkan kalau dia itu orang yang baik-baik. Sebagai orang lama yang telah bekerja 10 tahun lebih, teman saya selalu welcome dengan siapapun, termasuk juga karyawan baru.
Selama satu bulan dekat, si "anak baru" selalu bertanya tentang kondisi Perusahaan, orang-orang sekitar sampai hal yang detail dari orang tersebut, ditanyainya. Sebagai karyawan lama, mungkin pertanyaan seperti itu bagi karyawan baru adalah hal yang wajar. Butuh perkenalan lebih untuk bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru.
Tapi setelah kedepannya, ada sesuatu yang berbeda dengan si "anak baru" tersebut. Dia mulai mendekati seseorang yang level nya lebih tinggi. Awalnya teman saya tidak ada pikiran buruk, dan menganggap hal ini wajar terjadi. Namun beberapa hari kemudian terjadilah hal yang tidak diduga sama sekali. Ternyata baru ketahuan, si anak baru mulai ngomong tentang si ini, tentang si itu dan segala macam yang lainnya. Seolah-olah mengadu domba satu teman dengan teman yang lainnya. Hmmm..keterlaluan sekali.
Bagaimana ya cara menghadapi orang yang memakai topeng, atau dengan kata lain bermuka dua seperti ini :
- Jangan terlalu percaya dengan orang lain. Bersikaplah sewajarnya, jangan menceritakan hal yang terlalu spesifik kepada orang yang baru kita kenal. Boleh jadi dia memang menyimpan rapat rahasia itu, atau menceritakan nya kembali pada orang lain. Secara kita belum tau kan sifat aslinya gimana.
- Tegur secara halus. Bicarakan, dan beri pengertian secara lisan bahwa apa yang dilakukannya itu salah. dan jangan sampai mengulanginya lagi.
- Beritahu atasan tempat bekerja. Beri tahu atasan tempat bekerja, apabila secara lisan si anak baru tidak merespon. Tindakan seperti ini cukup bijaksana, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang akan mengganggu kenyaman dalam bekerja.
- Jangan kucilkan si anak baru, apabila dia menyadari kesalahannya. Emang rada susah sih, memaafkan dan menerima kembali orang yang telah berkhianat. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, ada baiknya merangkul dia kembali, jangan kucilkan. Bisa jadi dia belajar dari kesalahannya selama ini agar lebih berhati hati dalam bersikap.
Nah...sekian sedikit cerita dan tips menghadapi teman yang bermuka dua di kehidupan sehari hari, khususnya pada lingkungan kerja yang memegang tinggi team work. Semoga ada sedikit hikmah dari cerita dan tips diatas. Selamat membaca.
No comments
Post a Comment