Antara Sudut Sakit, Harapan Sembuh, dan Tempat yang Terbaik #TributetoJalanKemanaGitu
![]() |
Iqbal Rois Kaimudin (Foto Jalankemanagitu) |
Innalillahi wainnaillaihi
rojiun..kata yang pertama terucap tatkala WA dari Dian Radiata di grup, yang
mengabari seorang blogger yang bernama Iqbal Rois Kaimudin berpulang ke
Rahmatullah. “Ya Rabb.. bukannya blogger ini, temannya teh Lina yang sempat
diceritakannya waktu itu?
Walau aku tak pernah mengenal dan
bertemu denganmu, tapi lewat salah satu tulisanku yang engkau like di FB group, telah membuat
keingintahuanku tentang jalankemanagitu mu.
Ucapan kagum dariku untukmu Alm.
Iqbal. Yang tetap menghasilkan karya
yang bagus, walau sakit yang mungkin telah membuatmu lelah, letih dengan
semuanya. Tapi aku tahu, di dalam lubuk hatimu yang paling dalam, masih
tersimpan semangat dan keinginan sembuh yang begitu besar.
Kamu tau Alm. Iqbal? Apa yang
engkau rasakan, adalah hal yang sama yang pernah dirasakan oleh ayahku 20 tahun
yang lalu. Masih jelas dalam ingatanku, bagaimana sorot mata sendu, senyum yang
tak lagi mengambang sempurna, seakan menutupi berjuta rasa sakit yang teramat
sangat. Dan engkau, pasti sangat tersiksa dengan semuanya.
Lewat ungkapan kata-kata pahit
yang menghias FB mu, betapa sedihnya, saat makanan yang telah masuk ke perutmu,
akhirnya bukan menjadi jatahmu? Kemoterapi yang tak mau kau jalani, yang aku
tahu itu akan mematikan sel baru di tubuhmu.
Namun, kata pantang menyerah, tidak
pernah ada dalam kamusmu. Karena engkau masih punya Adeeva, bidadari kecil yang
tawa riangnya bagai embun penyejuk
setiap sudut rasa sakit yang kau rasakan. Serta istrimu Fira, yang tetap setia
tegak di sampingmu, merawatmu dengan penuh kesabaran. Tak lupa juga, doa dari teman-teman
yang terus menyemangatimu di setiap momen berharga dalam hidupmu. Semua seakan
jadi penawar dalam penantian sehatmu.
Cukup sudah perjuanganmu. Kehilanganmu,
telah meninggalkan pilu di dada keluarga, sahabat dan semua orang yang
menyayangimu. Airmata kami takkan mengembalikanmu.
Namun untaian doa yang kami panjatkan, merupakan satu-satunya jalan, agar engkau
tenang disisi Nya.
Tuk Istri yang ditinggalkan..
Tetaplah sabar dan ikhlas
menerima semuanya. Luruskan jalannya menuju Illaahi. Karena kehidupan bukan
bermula dari kelahiran, tidak juga berakhir dengan kematian. Semua sudah
kehendak Illahi yang telah mengaturnya.
Tuk Adeeva sayang…
Engkau memang belum mengetahui
apapun yang terjadi. Tapi ikatan batin antara kalian berdua akan tetap ada. Tetaplah
dengan dunia kecilmu, tetaplah tertawa riang menghibur Bundamu. Kelak..kau akan
tahu dan bangga dengan ayahmu.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii
wa’fuanhu.
Selamat Jalan Iqbal Rois
Kaimudin. Kami semua kehilangamu, mendoakanmu mendapatkan tempat yang terbaik
di sisiNYA. Semoga sakit yang kau rasakan selama ini, telah menggugurkan semua
dosa-dosamu, dan kembali ke pangkuan illahi seperti kain putih, bersih.
Aamiinya Rabbal ‘alamin
Alfatihah tuk Alm Iqbal.
Sedih baca ini. Walau belum kenal dengan almarhum, tp jadi ikutan sedih apalagi anaknya masih kecil ya mbak...al Fatihah untuk beliau.....
ReplyDelete