Bersyukur, Cara sehat Menikmati Hidup

Mulai bersyukur
bersyukur menikmati hidup

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita tertangkapnya manager salah satu travel penyelenggara haji dan umrah di Jakarta. Mereka yang terdiri dari suami istri dan saudara kandung, berhasil menipu ratusan calon jamaah umrah dari berbagai daerah dengan nominal yang sangat fantastis. Miris memang, di tengah kehidupan yang serba susah, masih ada segelintir orang yang berani terang-terangan mengambil hak orang lain tanpa rasa malu.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jangan heran, semua bisa ditebak. Nafsu dan keinginan yang tinggi akan sesuatu, yang membuat seseorang bisa gelap mata dan menghalalkan segala cara. Sifat konsumtif dan hasrat untuk "sama" dengan yang lain, yang membuat mereka nekad "merampas" hak orang lain tanpa rasa malu. Prestise, gaya hidup dan status sosial agar bisa "dianggap" juga menjadi alasan pokok seseorang rela malu, demi satu kata, gengsi.

Tapi, lupakan tiga tersangka itu. Saya tidak akan membahas tentang kasus ini, atau bagaimana cara mereka menipu calon jamaahnya. Karena saya tidak ada hak menghakimi dan saya juga bukan salah seorang yang dirugikan atas tertangkapnya mereka. Biarlah hukum yang menyentuh dengan seadil-adilnya. Disini saya hanya coba mengambil hikmah dan pembelajaran dari tertangkapnya bos travel itu.

PERLUNYA KONTROL DIRI

Terjadinya fenomena di atas, tidak lepas dari rendahnya kontrol diri. Nikmat sesaat namun berakibat fatal. Ibarat kata pepatah, nila setitik, rusak susu sebelanga. Gaya hidup mewah dengan segala pencitraan, ibarat hidup dalam bayang-bayang semu. Melenakan hati, membutakan mata, kufur terhadap nikmat yang telah diberikan Yang Maha Kuasa.

Boleh saja bergaya hidup mewah, asal apa yang ditampilkan di dapat dengan hasil usaha sendiri, bukan hasil merampas hak orang lain. Berapa pun nominalnya, selagi bukan hak kita, tidak patut digunakan untuk foya-foya, dan berlagak bak sosialita. Bukankah banyak orang kaya di negeri kita ini, tapi malah tampak biasa saja?

Buka mata, buka hati, tidak semua yang kita anggap baik, akan baik juga menurut orang lain. Selagi masih hidup, masih banyak nikmat dari Yang Maha Pencipta, tanpa harus merampas hak orang lain. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini, kesibukan dan rutinitas yang sangat tinggi juga menjadi salah satu faktor pendukung kurangnya nikmat hidup yang kita rasakan. Siklus yang serba cepat, dan didukung dengan segala sesuatu yang serba instan, seolah-olah waktu 24 jam itu, tidak lah terasa cukup.

Hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan. Lantas apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa menikmati hidup dan merasa "cukup" dengan apa yang kita punya?

1. TETAPLAH BERSYUKUR
Makin banyak bersyukur, makin nikmat itu bertambah. Sekarang emang rasa syukur yang kurang pada diri kita. Udah dapat ini, mau yang itu. Dah dapat yang itu, pengennya lagi..lagi..dan lagi. Terlepas dari sifat manusia yang tidak pernah puas, ada baiknya syukuri saja apa yang ada.*Kayak lirik lagu D'Masiv tuh. Daripada mengeluh yang gak ada untungnya, lebih baik mengucap syukur dengan nikmat yang sudah ada. Bukankah diluar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita?

2. BERGAULAH DENGAN ORANG BAIK
Bergaul dengan orang baik, banyak banget mamfaatnya. Setidaknya kita bisa termotivasi melakukan hal-hal yang positif. Bukankah teman yang baik akan mengarahkan kita ke arah yang baik. Sebaliknya, teman yang buruk juga akan membuat kita melakukan hal yang buruk. Jadi tidak ada salahnya memilih teman untuk kebaikan.

3. BUATLAH PRIORITAS HIDUP
Mungkin sebagian orang mengaggap prioritas hidup bukanlah hal yang penting. Padahal hal kecil akan menjadi besar bila diberi prioritas utama. Seperti target membeli rumah, punya pendamping hidup, bagi yang single, dan banyak lagi yang lainnya. Prioritas dalam hidup akan memacu kita bekerja lebih giat lagi untuk mencapainya.

4. JANGAN MENGERJAKAN YANG TIDAK SANGGUP DIKERJAKAN.
Ada baiknya mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuan. Jangan berat yang dipikul daripada yang dijinjing. Bakalan lelah, capek, stress menumpuk.

5. JAGA EMOSIONAL
Emosi yang berlebihan, memicu detak jantung yang tidak beraturan. Jaga emosianal, tidak semua masalah selesai hanya dengan amarah yang membuncah.

6. BERI WAKTU KHUSUS UNTUK MENIKMATI HARI.
Ini yang sangat penting. Rutinitas yang padat, hampir tidak ada waktu santai buat rehat sejenak. Patut jadi perhatian, tidak perlu memburu rupiah untuk memenuhi pundi-pundi keuangan, yang akhirnya kita tidak bisa menikmatinya. Menghabiskan waktu ke tempat menarik di akhir weekend, penting juga di agendakan.

Ada baiknya berpikir sebelum bertindak, kaji semuanya dengan tepat. Tujuan yang teronggok di kepala tidak akan semuanya bisa dilaksanakan. Tapi alangkah baiknya menikmati pengalaman dengan mengusahakan yang terbaik. Cukup hanya Allah penolong terbaik.

Dari tips di atas, sudah bisa kita putuskan, langkah apa yang kita ambil untuk bisa merasakan nikmatnya hidup. Mudah-mudahan Unizara dapat terinspirasi dari berbagai tips di atas.

Karena hidup terus berjalan, mulailah perubahan dari sekarang. Kalau tidak sekarang kapan lagi?

See ya to the next story.


14 comments

Dian Safitri said...

Benar banget, Mbak. Kuncinya adalah bersyukur atas rejeki sekecil apa pun itu. Aku pun kadang masih suka lupa dan mengeluh. Terima kasih sudah diingatkan.
Aku ironis pas tahu masa lalu mereka itu berjuang menjadi kaya karena enggak mau dicemooh orang-orang lagi. Tapi dengan kasus ini kan akhirnya dicemooh.

andyhardiyanti said...

Terima kasih sudah mengingatkan, mbak. Bersyukur itu emang rasanya simple banget. Tapi kita kadang sering lupa melakukannya :')

Rohmah said...

Tulisan yg inspiring banget.
Dipikiranku jga sering tersirat, mereka ga punya haaati, apa. Bersenang2 di tengah2 kesulitan orang lain. Smoga mereka mendapatkan apa yg seharusnya mereka dapatkan stelah menggunakan uang yg bukan hak mereka. Naudzubillah.
Emang sebaiknya sekecil apapun yg kita punya, patut disyukuri ya mbak.

Utie adnu said...

Bner bngt mba tipsny,. Lbih enk jd diri sndri , brsyukur dg yg ada

Yulia Marza said...

Yah, itulah mbak, sesuatu yang instan tidak akan bertahan lama.

Yulia Marza said...

Yuk, Saling mengingatkan mbak.

Yulia Marza said...

Bersyukur akan membuat hidup nyaman dan tidur juga nyenyak lo mbak. Hehe

Yulia Marza said...

Yup, setuju.

April Hamsa said...

Iya betul mbak, kata org jawa hidup itu sawang sinawang, kalau mau bersyukur lbh baik, krn ada lho sbnrnya org yg liat kita tu hidupnya kyknya enak gtu, ya kita gk tau jg ya hidup org lain yg kyknya enak ternyata kyk apa :D
TFS

Yulia Marza said...

Yup benar mbak, kadang kenyataan yang nampak dari luar bertolak belakang dengan yang sebenarnya.

Miranti said...

Bersyukurlah maka nikmatmu akan bertambah, itu pegangan saya mba, kurang lebih sejalan dengan semua reminder mba. Thank you

Yulia Marza said...

Masama mbak

Tuty Queen said...

Setuju, kita harus punya prioritas hidup

Yulia Marza said...

Benar mbak.