Satu cara nyenengin krucils, main di wahana anak |
13 tahun lebih menetap di Batam, membuat saya paham akan suasana kota ini. Terlebih cuacanya. Di Batam, musim tidak tergantung siklus kemarau atau penghujan. Malah bisa dibilang siklusnya "aneh". Asal tau aja nih Bun, di Batam itu, hujan panas bisa berganti dalam hitungan jam. Pagi hujan deras, dua jam kemudian sudah berganti panas yang terik. Adakalanya, satu komplek diguyur hujan, komplek sebelah yang hanya berjarak 5 menit, jalanan bersih tanpa tetesan air.
Bunda yang bermukim di Batam, tentu sudah paham dengan fenomena seperti ini. Sistem imun sudah bekerja maksimal pastinya ya. Penyesuaian dengan lingkungan sudah berjalan seiring waktu. Tapi gimana dengan anak-anak?
Sebagai Ibu yang mempunyai dua orang anak, tentu saya khawatir akan kesehatan anak-anak. Saya harus jeli melihat situasi yang kurang bersahabat. Tindakan preventive harus saya ambil, sebelum demam menyerang anak-anak saya. Ibu mana yang tega melihat anaknya yang lincah bergerak kesana kemari, harus terbaring lemah di tempat tidur?
Salah satu langkah preventive saya adalah, melarang anak keluar rumah saat hujan melanda. Apalagi hujan yang didahului oleh panas beberapa hari. Resiko terjangkit penyakit lebih tinggi pada kondisi seperti ini.
Kalau sama si sulung Queen, saya gak merasa was-was banget ya. Alhamdulillah sejak lahir sampai berumur 8 tahun sekarang, tidak ada masalah kesehatan yang begitu signifikan. Saya lebih khawatir sama si kecil Kenzo. Umur Kenzo sih sudah 4.7 tahun. Tapi bila dia demam, saya selalu was-was. Masalahnya, sewaktu kecil Kenzo pernah mengalami step dalam kurun waktu satu tahun.
STEP PERTAMA KENZO
Sebagai Ibu yang mempunyai dua orang anak, tentu saya khawatir akan kesehatan anak-anak. Saya harus jeli melihat situasi yang kurang bersahabat. Tindakan preventive harus saya ambil, sebelum demam menyerang anak-anak saya. Ibu mana yang tega melihat anaknya yang lincah bergerak kesana kemari, harus terbaring lemah di tempat tidur?
Salah satu langkah preventive saya adalah, melarang anak keluar rumah saat hujan melanda. Apalagi hujan yang didahului oleh panas beberapa hari. Resiko terjangkit penyakit lebih tinggi pada kondisi seperti ini.
Kalau sama si sulung Queen, saya gak merasa was-was banget ya. Alhamdulillah sejak lahir sampai berumur 8 tahun sekarang, tidak ada masalah kesehatan yang begitu signifikan. Saya lebih khawatir sama si kecil Kenzo. Umur Kenzo sih sudah 4.7 tahun. Tapi bila dia demam, saya selalu was-was. Masalahnya, sewaktu kecil Kenzo pernah mengalami step dalam kurun waktu satu tahun.
STEP PERTAMA KENZO
Step pertama, ketika Kenzo berumur satu tahun, sebagai akibat demam yang datang tiba-tiba. Saya masih ingat waktu itu pukul 10 malam. Awalnya Kenzo mengalami panas dingin tak teratur. Sebentar panas, satu jam kemudian berganti sejuk kembali. Ia hanya merengek sebentar, saya bawa tidur sambil mengusap bagian punggung, dia pun langsung terlelap. Cukup pulas. Saya pun menganggap ini tidak terlalu berbahaya.
Namun, menjelang subuh, Kenzo seperti orang kaget, memekik keras, lalu terdiam. Saya pun kaget dan langsung menyalakan lampu. Saya lihat Kenzo seperti menggigil. Tangan meregang, bibir terkatup membiru, dan matanya melihat keatas, sehingga hanya terlihat putihnya saja.
Namun, menjelang subuh, Kenzo seperti orang kaget, memekik keras, lalu terdiam. Saya pun kaget dan langsung menyalakan lampu. Saya lihat Kenzo seperti menggigil. Tangan meregang, bibir terkatup membiru, dan matanya melihat keatas, sehingga hanya terlihat putihnya saja.
Saya shock. Dan mencoba beberapa kali menepuk pipi Kenzo, berharap ada sedikit suara. Namun Kenzo tidak bergerak, tetap dengan keadaan yang sama. Saya semakin gelisah. Ada apa dengan anak saya?
Bergegas saya bangunkan kakak di kamar belakang (waktu itu masih tinggal dengan kakak perempuan yang belum menikah). Secepat kilat saya selimuti Kenzo dan berlari ke klinik bidan yang kebetulan satu blok dengan rumah kami. Kala itu jam 4 subuh, saat raga lain masih lena terlelap, saya sudah berlarian membawa anak saya antara hidup dan mati. Sampai di tempat bidan Siti namanya, Kenzo belum juga bersuara.
Bergegas saya bangunkan kakak di kamar belakang (waktu itu masih tinggal dengan kakak perempuan yang belum menikah). Secepat kilat saya selimuti Kenzo dan berlari ke klinik bidan yang kebetulan satu blok dengan rumah kami. Kala itu jam 4 subuh, saat raga lain masih lena terlelap, saya sudah berlarian membawa anak saya antara hidup dan mati. Sampai di tempat bidan Siti namanya, Kenzo belum juga bersuara.
Saya tekan bel berkali-kali, namun tidak ada sahutan dan tanda-tanda sang Bidan akan bangun. Gak mau berlama-lama di sana, saya beralih kerumah Ustad yang juga satu blok dengan rumah kami. Berharap sedikit doa buat kesembuhan anak saya. Salam saya ucapkan, lagi-lagi tak ada sahutan. Namun syukur Alhamdulillah, saat di rumah Pak Ustad ini, Kenzo mulai tersadar, menangis dan menggeliat.
Alhamdulillah..Alhamdulillahirabbil'alamin. Tak henti ucapan syukur saya lafadzkan. Saya benar-benar bersyukur, anak saya kembali bersuara. Dan itu sudah cukup tanda bagi saya, bahwa Kenzo baik-baik saja. Saya yang blank, tidak terpikir akan menindaklanjuti dengan tindakan medis, sebagai antisipasi apa yang telah menimpa anak saya. Yang saya pikir saat itu, membawa Kenzo pulang ke rumah dan memeluknya dengan erat.
Pada kasus Kenzo Step pertama, saya buta sama sekali step itu seperti apa? dan tindakan apa yang harus saya lakukan pertama kalinya bila Batita terserang step. Agak kudet saya memang Bun. Jujur, saya tidak pernah melihat anak step sebelumnya. Dari anak pertama pun tidak ada kasus parah yang pernah terjadi. Itulah mengapa saat Kenzo terserang step/stuip, saya bingung, langkah apa yang harus saya lakukan untuk penanganannya.
Akhirnya, saya menggali lebih banyak informasi mengenai step, baik dari buku maupun googling di internet. Lebih aware aja sih terhadap bahaya step. Mungkin hal yang kita anggap sepele, bila penanganannya salah, bahaya bisa saja mengintai kita.
Sekedar informasi tambahan. Menurut kakak saya, mulai kami berlari membawa Kenzo ada sekitar 12 menit. Berarti anak saya step kira-kira 8 menit saja. Walaupun sama paniknya, dia masih sempat melihat jam sebelum kami berlari keluar rumah.
Alhamdulillah..Alhamdulillahirabbil'alamin. Tak henti ucapan syukur saya lafadzkan. Saya benar-benar bersyukur, anak saya kembali bersuara. Dan itu sudah cukup tanda bagi saya, bahwa Kenzo baik-baik saja. Saya yang blank, tidak terpikir akan menindaklanjuti dengan tindakan medis, sebagai antisipasi apa yang telah menimpa anak saya. Yang saya pikir saat itu, membawa Kenzo pulang ke rumah dan memeluknya dengan erat.
Pada kasus Kenzo Step pertama, saya buta sama sekali step itu seperti apa? dan tindakan apa yang harus saya lakukan pertama kalinya bila Batita terserang step. Agak kudet saya memang Bun. Jujur, saya tidak pernah melihat anak step sebelumnya. Dari anak pertama pun tidak ada kasus parah yang pernah terjadi. Itulah mengapa saat Kenzo terserang step/stuip, saya bingung, langkah apa yang harus saya lakukan untuk penanganannya.
Akhirnya, saya menggali lebih banyak informasi mengenai step, baik dari buku maupun googling di internet. Lebih aware aja sih terhadap bahaya step. Mungkin hal yang kita anggap sepele, bila penanganannya salah, bahaya bisa saja mengintai kita.
Sekedar informasi tambahan. Menurut kakak saya, mulai kami berlari membawa Kenzo ada sekitar 12 menit. Berarti anak saya step kira-kira 8 menit saja. Walaupun sama paniknya, dia masih sempat melihat jam sebelum kami berlari keluar rumah.
STEP KEDUA KENZO
Step kedua terjadi di kampung, pada February 2015. Saat itu Kenzo tinggal dengan mertua saya. Gejalanya sama, teriak seperti orang kaget, badan menggigil dan mata terlihat putihnya saja. Kejadiannya pukul 00.30 dini hari.
Sama halnya dengan saya. Mama mertua pun kaget. Namun saat itu Kenzo langsung dilarikan ke rumahsakit terdekat, untuk tindakan medis. Dan kali ini, Kenzo dirawat inap selama dua hari.
Sama halnya dengan saya. Mama mertua pun kaget. Namun saat itu Kenzo langsung dilarikan ke rumahsakit terdekat, untuk tindakan medis. Dan kali ini, Kenzo dirawat inap selama dua hari.
Ini benar-benar shocking moment terparah dalam hidup saya. Baik saya maupun mama mertua, sama-sama shock!. Karena di dua keluarga kami (saya dan mertua) tidak pernah ada riwayat step.
TINDAKAN PERTAMA BILA ANAK STEP
"Step adalah istilah umum pada masyarakat yang arti sebenarnya adalah kejang, kejang yang dimaksud dalam hal ini umumnya adalah kejang demam yaitu suatu reaksi kejang yang terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh suhu tubuh yang sangat tinggi." (Sumber : doktersehat.com)
Kalau orang dahulu bilang atau menurut para tetua di kampung, penanganan pertama dengan menggunakan bawang putih. Caranya, bawang putih diusapkan ke hidung anak, tujuannya, agar si anak langsung tersadar.
Ada lagi yang bilang, gigi harus di sanggah pakai sendok agar lidah tidak tergigit. Cuman, untuk hal satu ini agak ribet ya, gak kepikiran juga mau ambil sendok. Kalau pun tujuannya supaya lidah gak tergigit, pasti juga barang terdekat jadi alternatif utama. Misalnya kain bedong, selain aman, juga gak beresiko..
Sedangkan menurut medis (sumber saya ambil dari hamil.co.id), tindakan pertama bila step menyerang anak adalah :
- Bersikap tenang.
- Pindahkan anak atau tidak?.
- Lihat jam anak mulai step.
- Membantu anak untuk tetap berbaring.
- Pindahkan semua benda berbahaya di sekitar anak.
- Berikan bantalan di sekitar kepala anak.
- Jangan meletakkan apapun dibawah mulut.
- Temani anak setelah sadar.
- Periksa kondisi anak.
- Lihat kembali waktu setelah anak step.
- Menemani anak sampai anak membaik.
- Periksa saluran pernafasan anak dan suhu tubuh anak.
- Jangan memberi makanan dan minuman.
- Berikan obat demam dari rektal.
- Pergi ke dokter.
BILA SI KECIL DEMAM
Working mom seperti saya, tentu tidak punya waktu full 24 jam bersama anak. Waktu santai hanya menjelang weekend. Namun saya selalu berusaha memantau keadaan anak-anak, walau sedang bekerja. Kebetulan anak-anak saya titip pada kakak perempuan saya.
Situasi dan mood kerja akan berubah, bila salah satu anak terserang demam. Rasa gelisah, was-was selalu menghantui saya. Sedikit trauma sih. Bayangan Kenzo step dahulu, masih tersimpan di memori otak saya. Kalo Queen sih aman-aman saja ya, tapi tidak dengan Kenzo.
Kenzo tuh, paling suka menggambar dan main puzzle. Sudah puluhan puzzle berhasil disusunnya, dalam waktu kurang 10 menit. Pernah saya coba lomba paling cepat isi puzzle. Hasilnya, saya kalah! Kata orang sih, anak step itu ada dua kemungkinan ya, kalau gak kelainan fisik, ya pintar. Benar gak sih?
Keseharian Kenzo mengisi puzzle |
Walau Kenzo tidak pernah mengalami step/kejang sampai di umurnya sekarang ini, namun saya tak boleh lengah. Kondisi anak demam, tetap pokok utama yang harus diwaspadai.
Sekarang, saya tak perlu cemas lagi. Untuk Kenzo, saya sudah sedia Tempra Syrup. Mengandung paracetamol, yang membantu menurunkan panas dan meredakan nyeri. Selain aman dikonsumsi, obat ini juga aman di lambung. Dengan kandungan rasa anggur di dalamnya, tentu obat ini disukai anak-anak.
Ada satu lagi nih kelebihan Tempra Syrup. Bila obat sirup lain dikocok dulu sebelum diminum, Tempra Syrup tidak perlu dikocok, larut 100%.
Soal dosis, Bunda gak perlu bingung. Pada kotak kemasan bagian luar, terdapat takaran dosis sesuai umur. Ada gelas takar juga lo di dalamnya. Jadi Bunda gak perlu ragu, Tempra sudah memberikan takaran dengan dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis).
27 comments
wah bermanfaat sekali infonya mbak, bljr dr pengalaman mbak. buat jaga2 kalo (na'udzubillah min dzalik) sampai step. tempra hrs ada di P3K nih.. scra anak sya msh 3,5t dan 11bulan. trima kasih mbak...
Siap..mudah-mudahan bermamfaat artikelnya ya mbak.
Memang ya kalau anak demam was was banget kalau tiba-tiba step, harus prepare Tempra di rumah ya mbak.
Bener banget mbak.
Dulu katanya kalau anak step itu Karena waktu kecilnya ngga di kasih kopi mba,,.haha Aku nurutin itu pernah anakku di kasih 1 sdt waktu kakaknya lagi minum,,. Noted ini tipsnya Aku k share Sama keluarga ku
Kalau kata dokter step atau kejang demam sebenarnya gak bahaya cuma sbg org awam kita kan suka panik ya? Jd kalau kata DSA-ku buat ortu yg anaknya ada riwayat kejang, sebaiknya bila perlu panduan saat anak terserang kejang ditempel supaya gak terlalu panik.
Moga anak2 kita sehat2 terus ya mbak aamiin
Kalau kata dokter step atau kejang demam sebenarnya gak bahaya cuma sbg org awam kita kan suka panik ya? Jd kalau kata DSA-ku buat ortu yg anaknya ada riwayat kejang, sebaiknya bila perlu panduan saat anak terserang kejang ditempel supaya gak terlalu panik.
Moga anak2 kita sehat2 terus ya mbak aamiin
Duh ... Rasanya tegang dan cemas deh kalo anak sampe panas tinggi, apalagi sampai step. Semoga terus sehat ya Kenzo ^^
sama banget mba...semenjak anak saya step, saya gak pernah berani biarin demam terlalu tinggi. kl suhunya sdh 37 lgs kasi tempra aja biar aman. secara kalau sering step nanti ada saraf2 di otaknya yg rusak
:( baby ku juga pernah demam tinggi sampai 39 dan kejang mba, alhasil rawat inap. Sekarang aku selalu sedia tempra syrup dirumah jadi kalau bayi ku panas 37.5 langsung ku kasih tempra syrup biar turun panasnya ga kejang lagi
Wah Kenzo sudah beberapa step ya Mbak... kudu waspada ya agar tidak kena syarafnya.
Kebayang gimana paniknya Ayung waktu Kenzo kejang. Duh, sehat-sehat terus ya Kenzo...
sehat-sehat selalu ya Kenzo... ga kebayang mba gimana rasanya lihat anak step...
Dikasih mbak. kopi hitam malah. Ya,,namanya musibah kopi pun di bikin keder. :)
Iya, gak bahaya ternyata, tapi karena baru pertama kali, rasanya gimanaa..gitu yach.
Aamiin. makasih mbak.
Sama mbak, hal itu yang saya takutkan. Sekarang sudah ada Tempra di rumah.
Kasihan banget kalau baby harus rawat inap ya mbak. Bener banget, sedia Tempra syrup untuk turun panas anak.
Bener mbak menix, Sejak dua kali step, saya selalu waspada kalau si bontot ini demam.
Panik banget mbak Dee, baru pertama kali ngelihat anak step soalnya. AAmiin, makasih mbak Dee.
Aamiin. makasih mbak.
Wah sering step kayak anakku juga ini. Tapi kalau udah usia 3 tahun ke atas, udah ga step lagi.
Iya teh, agak cemas juga. Tapi alhamdulillah, sekarang gak lagi.
Berarti jangan pernah menyepelekan demam balita ya, mom. Selalu sedia tempra. Btw, itu ga kebayang sama cuaca batam, sistem imun harus bagus ya
Demam tetap harus di waspadai mom.
Cuaca batam jangan ditanya Bun, teman saya baru 5 hari di Batam dah di opname di Rs Awal Bros. Hehehe
Bayangin anak step, saya juga ngeri, Mbak. Anak-anak saya belum pernah sih, dan semoga gak akan pernah. Hehe.
Semoga Kenzo juga sehat-sehat selalu ya Mbak.. Jangan pernah step lagi ya, Sayang :)
Awalnya emang ngeri mbak, karena belum pernah liat dan ngalamain, tapi alhamdulillah sekarang sehat walafiat.
Post a Comment