Salah satu style saya berhijab Tiga tahun sudah saya menutup kepala dengan hijab. Selama itu pula saya merasa nyaman dengan style baru ini. Walau banyak yang mengucap syukur, tak sedikit pula nada sumbang yang melengking ke telinga saya. "Ih, kayak orangtua deh kamu" "Ah, paling ntar juga buka lagi" "Bersihkan hati, ubah prilaku dulu deh, baru berhijab" itulah beberapa kalimat teman yang belum bisa terima saya berhijab. But it's okay, orang bebas mau bicara apa. Tapi final decision tetap lah di tangan saya. Teguran dan cemoohan dari orang terdekat, bukan kendala terbesar saat itu. Ada hal kritikal lagi yang saya hadapi, yaitu persediaan baju lengan panjang dan hijab. Dalam lemari, hanya ada 2 gamis, 4 helai kaos lengan panjang dan 5 helai hijab, 2 pasmina dan tiga segi empat. Itu pun dibeli saat momen lebaran beberapa tahun silam. Bukan saya tidak mau membeli baju yang menandakan identitas muslim itu. Kala itu saya pikir, untuk apa?