Bercerita tentang diri sendiri mungkin agak sulit kali ya? Kita tak bisa menilai diri sendiri. Baik bagi kita, belum tentu baik bagi orang lain. Disini, saya masih butuh kritikan, butuh masukan, dimana letak kekurangan saya? Baik atau buruk respon orang lain, jadikan saja cambuk untuk lebih baik. Manusia tak ada yang sempurna. Manusia punya kekurangan. Walau saya akan menyingkap aib sendiri, demi #BPN30DaysChallenge, saya akan mengungkap 5 fakta soal diri sendiri. Maafkan bila kurang menginspirasi.
TENTANG KELUARGA BESAR SAYA
Saya lahir di Padang, besar dan juga bersekolah di Padang. Papa saya seorang polisi dan Mama saya seorang Ibu rumah tangga biasa (keduanya sudah almarhum). Kami tinggal di asrama polisi di pusat kota Padang, yang bisa dibilang sempit untuk ukuran keluarga kami. Kenapa sempit? Ya, karena kami 8 bersaudara, dua laki laki dan enam perempuan. Untuk tidur pun, orang tua saya terpaksa membeli ranjang besar dua tingkat untuk kenyamanankami.
Kalau ada yang bilang, keluarganya banyak banget? Ya, banyak. Orang dulu mah prinsipnya banyak anak banyak rezeki. Mungkin rada aneh bagi orang sekarang. Kalo dulu, biasaaa… Malah ada yang lebih. Namun Alhamdulillaah, semua bisa bersekolah, karena mama saya terpaksa membuka warung kecil-kecilan di depan rumah untuk menopang ekonomi keluarga.
Hidup pasan-pasan waktu kecil, membuat saya jadi pribadi yang mandiri. Baik lah, tanpa ba bi bu lagi, saya akan mengungkap fakta tentang diri saya.
#1. SAMPAI SMP JARANG DIMARAHI
Mengurus delapan anak tidak semudah yang dibayangkan. Mama yang notabene banyak anak, tentu menyamaratakan kasih sayang ke anak-anaknya. Namun ke saya lebih spesial. Waktu kecil saya tipe anak yang nurut sama orang tua. Jarang merengek, gak bawel lah, kalo istilah sekarang. Selain itu waktu Sekolah Dasar, saya juga rajin belajar dan selalu rangking tiga besar hingga kelas Enam. Sampai SMP pun saya tetap gak sebawel anak seusianya yang gonjang ganjing oleh masa pubertas. Mungkin karena itulah alasan Mama jarang memarahi saya.
#2. TIPE PEMILIH
Saya gak neko-neko kalau urusan makan, baju, dll. Tapi saya tipikal pemilih teman. Agak ektrim memang kedengarannya. Sebenarnya saya orangnya rame juga. Tapi gimana ya, saya tuh cocok-cocokan ma orang. Artinya gini, kalau gak pintar, gak seide, gak nyambung dan penuh drama, saya bye aja. Bergaul sih tetap, tapi yang dekat hanya beberapa orang saja. Etapi, semakin dewasa dan nambah pengalaman, apalagi udah menikah, sifat ekstrim itu pun perlahan menghilang.
#3. MAMPU SENDIRI
Jangan pikir perempuan itu makhluk lemah. Perempuan bisa melakukan apa saja tanpa bantuan kaum pria. Selain pekerjaan rumah tangga, saya tuh tipe "apapun saya harus bisa". Kalau gak mau, ya udah saya bisa sendiri. Pernah ada lemari lepas engselnya, ya udah saya betulin. Saya ngecat rumah juga bisa. Teman ninggalin saat saya kejebak macet, saya berangkat sendiri juga. Pokoknya saya mampu sendiri.
#4. CEPLOS CEPLOS NAMUN BERANI NGAKU SALAH
Entah kenapa waktu kecil saya orangnya diem, ga bawel, tapi besarnya malah banyak omong. Mungkin hormon pubertas yang membuat perubahan besar dalam diri saya. Etapi, ada efek lain juga ding, teman SMP yang sekelas ama saya dulu orangnya pada gila semua. Hebohnya minta ampun. Secara tak langsung saya kecipratan gilanya juga. Ngomong saya dah mulai belepotan, tanpa sadar sering buat orang lain tersinggung. Padahal niat saya gak seperti itu. Tapi setelah diam, saya baru menyadari, tadi keterlaluan gak sih? Akhirnya minta maaf.
#5. ORANG RUMAHAN, SUKA MELALAK
Artinya apa ini ya? Zaman sekolah, saya tipikal orang rumahan juga. Saya lebih suka nonton, tidur, mbaca dan belajar. Tapi kalo udah jalan, saya gak mau sebentar, pergi pagi, pulang dah malam. Setelah menikah, masih sama aja, gak ada yang berubah. Kalo dah pergi jalan, paling males sebentar, bikin lelah badan aja. Mending sekalian capek, pulang mandi air anget, dah,semangat lagi.
Itulah 5 fakta diri saya. Ada yang sama gak ya ama kakak yang baca?
No comments
Post a Comment