Berpuasa di Rumah Aja? Boleh kok!

Walau pandemi sudah membaik, puasa di rumah aja, masih dipegang teguh sebagian masyarakat kita. Kondisi ini terlihat saat minggu, tepatnya puasa pertama Ramadhan, saya singgah ke sebuah mall besar yang berada di pusat kota. Food corner terisi sepertiga pengunjung. Restoran cepat saji, hanya terisi setengahnya saja. Padahal bulan baru (baca: gajian) saat Ramadhan, mall sesak dengan orang yang belanja persiapan lebaran.

Sebelum pandemi, mall ini ramai pengujung. Food corner terisi penuh wisatawan lokal dan luar negeri, demi mencicipi kuliner Batam. Apalagi saat berbuka, mencari ruang kosong cukup sulit, saking membludaknya pada saat itu.

Namun sekarang, di saat pergerakan sudah dilonggarkan, kekhawatiran masyarakat akan wabah covid masih menghantui. Itulah sebabnya, masih ada warga yang belum berani keluar rumah akibat kondisi tersebut.

Berpuasa di rumah aja
Praktek resep baru, saat berpuasa di rumah aja

Sejatinya, memilih puasa di rumah aja atau di luaran, intinya sama. Melepas dahaga, mengisi perut. Hanya lokasinya saja yang berbeda. Asal mematuhi protokol kesehatan, sah-sah aja sih menurut saya memilih kumpul dengan teman dan saudara setelah dua tahun pandemi yang membatasi pergerakan masyarakat. Tentu hal ini wajar, demi melepaskan diri dari kebosanan. 

Namun, bagi yang memilih berbuka puasa di rumah, bukan berarti mati gaya, atau menandakan keuangan sedang kritis. Banyak alasan orang memilih puasa di rumah, demi menghindari hal-hal tidak terduga.

Di bawah ini ada beberapa alasan mengapa banyak orang memilih puasa di rumah aja.

1. Takut Tertular Covid 19

Meski grafik terinfeksi covid 19 sudah mengalami penurunan, namun sebagian orang tetap memilih waspada akan bahaya penyakit ini. Terlebih mereka dengan imun tubuh lemah, atau pernah terindikasi covid sebelumnya.

2. Faktor Keamanan

Faktor keamanan di sini lebih kepada bahaya keselamatan diri dari tindak kejahatan. Banyaknya sektor usaha tutup gegara pandemi, mengakibatkan income menurun signifikan. Apalagi mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja. Kehidupan terus berjalan, sementara ekonomi terpuruk sampai dasar. Faktor ini memungkinkan banyak orang memilih jalan pintas dengan cara merampas harta benda orang lain. So, mau aman, ada baiknya di rumah aja.

3. Memilih Berhemat

Sama seperti poin dua, ketika pemutusan hubungan kerja terjadi, penghematan dilakukan sedemikian rupa demi kehidupan tetap berjalan. Makan di rumah lebih hemat, daripada makan di luar dengan risiko pengeluaran di luar budget.

Jangan bosan di rumah ketika berpuasa. Banyak lo kegiatan yang bisa kamu lakukan saat menunggu waktu berbuka. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini.

1. Tingkatkan Amal di Bulan Ramadhan

Lelah berasa di rumah, bukan berarti lelah juga beramal. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan demi menambah pahala saat puasa. Seperti menghafal alquran dan tartil, sedekah online, atau bisa juga sharing kegiatan positif melalui medsos.

2. Istirahat Cukup.

Puasa di rumah, otomatis waktu istirahat lebih banyak. Tau kan jatah tidur dibulan Ramadhan ini berkurang signifikan. Oleh sebab itu, manfaatkan waktu tidur, adalah cara terbaik memilih stay di rumah aja.

3. Demo Masak

Di rumah tidak melulu mati gaya. Kegiatan positif seperti praktek makanan baru untuk berbuka, cukup efektif meningkatkan skill. Banyak kok demo masak dan resep-resep baru tersebar di media sosial. Mana tau skill masak terasah baik, Eeeh...setelah lebaran buka restauran deh.

4. Nonton Film

Nonton film di rumah juga asyik kok. Film berbau islami, seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Assalamualaikum Beijing dan lain sebagainya, bikin semangat walau berpuasa di rumah aja.

So, jangan takut jika kamu memilih berpuasa di rumah aja, kantong hemat, skill pun bertambah.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.