Yeee.. THR cair.. seruan teman kantor ketika slip THR dibagikan. Kasak kusuk langsung terdengar seantero kantor. Planning yang sudah dirancang jauh hari, bisa segera dieksekusi. Belanja online di A, kirim ke kampung untuk orangtua, ditabung, bahkan ada yang sudah membuat list panjang lebar keperluan lebaran nantinya
Momen seminggu menjelang lebaran memang sangat dinanti para pekerja. Di mana pada hari tersebut, tunjangan hari raya atau THR dibagikan, sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja dan keluarganya dalam menyambut hari lebaran.
Ketentuan pemberian THR dari perusahaan ke pekerja ini, telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan, yang menyatakan bahwa pengusaha wajib memberikan THR keagamaan pada pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan atau lebih, paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Keagamaan.
tips mengelola uang lebaran |
Adanya dana lebih, pastinya menambah semangat berlebaran. Tapi perlu diwaspadai, terjadinya euforia bertambahnya dana, membuat semua harga terlihat murah, diskon di pusat perbelanjaan diburu, yang akhirnya makna THR lebaran yang harusnya bermanfaat, malah menambah beban hutang, sebagai akibat kurang memprediksi pengeluaran.
Nah, di bawah ini ada cara menghemat uang THR, agar tidak sekedar numpang lewat ke rekening saja.
1. ATUR KEUANGAN
Membuat planning keuangan, sangat penting untuk mengatur budget pengeluaran. Apalagi dengan adanya dana berlebih, semua nampak murah dan ingin dibeli. Saat membuat anggaran belanja lebaran, salah satu langkah terpenting yang perlu diambil adalah mengelompokkan pengeluaran sesuai "kebutuhan" atau "keinginan". Dengan membuat strategi keuangan, setidaknya kita dapat mengontrol dan menghindarkan diri dari konsumsi berlebihan.
2. BUAT LIST KEBUTUHAN LEBARAN
List kebutuhan lebaran yang panjang mengurai, harus disortir seefektif mungkin, guna menghemat pengeluaran. Lingkari yang jadi prioritas, coret yang masih bisa ditoleransi. Kebutuhan baju lebaran keluarga, aneka kue, zakat, sedekah dan dana yang dialokasikan untuk silaturahmi adalah item yang jadi prioritas.
Jika berbelanja di mall, tuju langsung barang yang ada di list, dan langsung bayar saja. Mengabaikan barang diskon yang bukan prioritas adalah lebih baik untuk menghindari impulsive buying (keinginan membeli suatu produk dalam jumlah banyak secara tiba-tiba, tanpa melalui pertimbangan dan proses berpikir panjang).
3. PILIH WAKTU TEPAT UNTUK BELANJA
Pemilihan waktu yang tepat untuk belanja kebutuhan lebaran, terhusus baju, bisa jadi satu alternatif menghemat membelanjakan uang THR. Jika ingin berbelanja offline, midnight sale adalah waktu yang tepat untuk berkeliling mall. Biasanya tambahan diskon lebih banyak ketika mall akan tutup. Untuk mengetahui update an midnight sale, ada baiknya mengikuti media sosial pusat perbelanjaan tersebut.
4. OFF SEJENAK DARI MARKETPLACE
Belanja itu menyenangkan, apalagi ada THR sebagai dana tambahan. Sejak berkembangnya virus corona yang memaksa untuk berdiam diri di rumah, telah memunculkan habit baru, yakni belanja online. Tawaran diskon dan bebas ongkos kirim menjelang lebaran adalah dua alasan memicu hasrat berbelanja online.
Mereka yang belum menikah, alokasi dana mungkin masih mencukupi walau berburu diskon online. Akan berbeda bagi yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Pengeluaran harus diirit sedemikian mungkin, agar tetap bisa berlebaran tanpa beban hutang.
Menahan nafsu belanja itu susah banget. Off sejenak dari medsos marketplace, satu alternatif terbaik menghemat pengeluaran agar dana tetap aman.
Tips di atas bisa dicoba agar dana THR tidak terbuang percuma. Sejatinya, dana THR akan bermanfaat jika di alokasikan untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Dan sebaliknya, akan jadi dilema dikala budget pengeluaran melebihi dari income THR sendiri.
No comments
Post a Comment