Monetize Blog vs Santuy Blog, Check!

Monetize blog versus santuy blog, bisa dilihat dari cara pemilik mengelolanya. Bila dibandingkan, keduanya punya kelebihan masing-masing. Dimonetisasi atau tidak, selagi berkutat di dunia blogging, otomatis punya prospek yang menjanjikan.

Sejatinya, banyak alasan orang memulai sebuah blog. Berbagi pengalaman tentang perjalanan, barbagi pikiran, menyalurkan hobi dan lain sebagainya. Mereka tak peduli apakah artikel bisa menarik perhatian pembaca. Satu yang penting, bagaimana menjaga kontinuitas postingan, agar blog tetap terisi sesuai hobi mereka.

Ketika postingan blog mendatangkan audiens, otomatis trafik blog akan meningkat dengan sendirinya. Apalagi blog mudah di temukan mesin pencari. Income mulai datang, sekaligus dilirik banyak brand. Blog yang dulunya sekedar hobi, bergeser jadi hal yang diprioritaskan. 

Monetisasi blog jadi poin penting ketika blog mulai mendapatkan penghasilan. Blogger berusaha memposisikan blog layaknya seorang profesional, baik dari segi penyajian konten, maupun fondasi dan roda yang baik, agar blog tetap, eksis, lancar, sekaligus mendatangkan  keuntungan.

Monetize vs santuy blog
Monetize vs Santuy Blog


BLOG SAYA BAGAIMANA?

Mungkin saya mengikuti keduanya. Di monetize juga, tapi tetap santuy. Bagi saya blog adalah tempat berbagi infomasi dan sharing pendapat. Di mana pembaca bisa mengambil manfaat dari informasi yang saya bagikan.

Saya juga gak abay kalau rumah maya juga perlu dimonetisasi. Tetap giat kok mengikuti kelas blogging, belajar online, agar blog saya gak tertinggal jauh.

Saya masih care tuh yang namanya DA, PA, Internal link, spam score, broken link, dan teman-temannya. Selain itu, untuk meningkatkan performa blog, peningdeksan artikel pada Google Search Console, hal wajib dilakukan.

Tapi bila dilihat kacamata SEO, blog saya masih jauh ketinggalan, monetize kurang maksimal, ilmu blogging  saya belum tingkat tinggi, makanya saya tetap santuy. Yang penting, posting artikel tetap jalan sesuai kaidah SEO, sambil memperkaya ilmu blogging dan berusaha memperbaiki kesalahan krusial blog.

Satu masalah pada blog saya dari dulu adalah spam score tinggi. Ini yang masih jadi PR saya sampai saat ini. Blog akan jelek di mata google. Sering ada penawaran kerjasama, karena skore tinggi, nyali dah ciut duluan. Itulah mengapa saya belajar memonetisasi blog.

Secara performa masih biasa. Monetisasi blog sudah dilakukan via kelas blogging yang saya ikuti, tapi yah.. kalau belum sesuai dengan standar SEO, mau apalagi.

Masak saya harus stress sendiri mikirin blog dengan tools SEO yang belum memadai? Yang penting saya sudah berusaha, jikalau belum sesuai kaidah SEO, berarti saya harus belajar lebih giat untuk memperbaikinya.

Belajar blogging demi mempercantik blog on page dan off page itu penting banget untuk memonetisasi blog. Tapi sesuai apa yang dibutuhkan blog.

Di bawah ini, ada beberapa cara saya lakukan untuk memonetisasi blog.

1. Isi blog konten sesuai niche.

2. Maksimalkan keyword tertinggi blog dan google

3. Sajikan konten berkualitas sesuai pengetahuan. 

4. Bangun internal link.

5. Basmi broken link

6. Rutin cek Google Search Console.


Hasil belum maksimal iya, saat ini saya masih berusaha membasmi masalah krusial blog. Setidaknya masalah selesai, saya bisa bernafas lega dulu, sambil memaksimalkan kerja blog santuy dan memonetisasinya agar kokoh dulu.

Blog santuy Ok, bila tidak ada masalah krusial. Rupiah juga datang melalui penawaran job, atau content placement.

Blog yang di monetize lebih bagus, selain dilirik brand, iklan berdatangan, yang otomatis mendatangkan pundi pundi rupiah. Blog bagus secara rangking dan mudah ditemukan mesin pencari. Tapi blog yang dimonetize perlu penanganan khusus, agar bisa bertahan dengan pencapaian yang diraih.

Blog santuy atau blog monetize? Saya kembalikan ke pemilik blog deh.

No comments

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.