Sejak 2019 lalu, saya gak pernah lagi membuat target apa yang akan saya capai tahun depan. List resolusi yang saya ukir hingga satu halaman lebih, hanya segelintir yang bisa terealisasi. Selebihnya tertinggal di lembaran kertas yang bersambung tahun depan, bahkan tahun depannya lagi.
Membuat list resolusi sah saja selama bermuara pada konsistensi dan dedekasi. Hal ini bisa menjadi tolak ukur, seberapa besar usaha kita untuk meraihnya.
Yang terjadi seringkali, spirit membuat list resolusi yang menggebu, tidak berbanding lurus dengan realita di lapangan. Akhirnya ya itu tadi, menjadi cerita bersambung layaknya sinetron Indonesia.
Doa dan keinginan di 2022 |
Atau mungkin harapan ketinggian, jadi susah meraihnya? Gak juga, lebih ke cara menstimulasi diri sendiri ka arah yang positif, sekaligus memperbaiki apa yang tidak teratur sebelumnya, menjadi lebih tertata. Dengan kata lain, ingin lebih produktif, agar ide-ide baru tercipta dari kebiasan-kebiasaan yang sehat.
Kalau toh belum bisa tercapai semuanya, mendahulukan list prioritas adalah yang terbaik.
Tahun 2022 ini, ada beberapa doa dan keinginan saya yang ingin sekali saya wujudkan, Insya Allah. Gak berharap berlebihan, sederhana, tapi memiliki makna.
1. NIKMAT KESEHATAN
Di antara banyak nikmat hidup yang saya rasakan, saya cukup bersyukur diberi nikmat kesehatan. Dua tahun lebih hidup dalam kekhawatiran pandemi, di mana banyak korban yang berjatuhan akibat terjangkit virus corona, Alhamdulillah saya masih sehat walafiat hingga sekarang. Doa terbaik saya panjatkan, diberi kesehatan oleh Allah SWT, agar bisa beraktifitas seperti biasanya. Tentu harapan yang sama terucap untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama yang terpukul karena pandemi.
2. KEINGINAN PULANG KAMPUNG
Keinginan pulang kampung sudah menguap ketika angka terjangkit virus C19 sudah menunjukan penurunan. Saat masyarakat sudah leluasa beraktivitas dengan penerapan prokes, di situ pula lah hasrat kembali ke kampung halaman semakin menggebu.
Banyak yang akan saya datangi setelah terakhir pulang 2016 lalu. Salah satunya nyekar ke makam orangtua sekaligus bersilaturahmi dengan saudara di kampung.
Objek wisata memukau dan instagramable di sekitar kota Padang dan sekitarnya, juga tujuan pulang kampung saya tahun ini. Insya Allah dikabulkan.
3. KONSISTEN MENULIS di BLOG
Gairah menulis saya tuh kayak lift di Mall, kadang naik, kadang turun, kadang juga berhenti di titik tertentu. Apalagi kalau udah drakoran, inspirasi menulis turun sampai dasar.
Konsistensi menulis, akan saya terapkan tahun ini, dengan membuat jadwal posting artikel, menulis minimal 500 kata, mengikuti lomba blog, dan tentu saja mengikuti challenge BPN Ramadan 2022 ini.
4. MENGELOLA KEUANGAN LEBIH BAIK
Managemen keuangan hal krusial bagi seorang ibu rumah tangga. Bagaimana dengan gaji bulanan, bisa dialokasikan untuk makan 30 hari, biaya anak sekolah, tabungan dan rekreasi.
Nah, ini hal yang sulit bagi saya, nafsu jajan kadang tidak bisa dikondisikan, alokasi dana setiap bulan kebanyakan defisit. Akibatnya tabungan lumayan tercuil. Di mulai bulan kemarin saya sudah ngerem pengeluaran yang gak penting.
5. MENJADI PRIBADI BAIK
Tidak hanya tahun ini saja doa ini saya panjatkan. Tiap tahun doa ini selalu jadi prioritas. Tahu kan manusia perlu terus diingatkan akan muhasabah diri.
Bagi saya, memperbaiki diri harus terus direminder. Bagaimana menahan marah, padahal kita bisa melampiaskannya. Sabar dan ikhlas menjalani warna warni kehidupan dengan tidak mengeluh.
Setiap orang mempunyai doa dan keinginan berbeda. Beda jalan dan tujuan hidup, tentu saja prioritas selama setahun ke depan juga berbeda. Bagaimana caranya mencapai keinginan yang didiringi doa kepada Dzat Maha Pengasih, itu paling utama.
No comments
Post a Comment