Mengintip Hutan Singapura Melalui Forest Walk
Kali ini saya kembali menjejakan kaki ke Negera Tetangga, Singapura. Tujuan wisata terdekat yang hanya ditempuh 45 menit via jalur laut. Negeri Singa ini, memang menjadi salah satu tujuan masyarakat Batam untuk menghabiskan akhir pekan mereka. Walau hanya sekedar jalan, makan, mengunjungi saudara yang bekerja di sana, atau shopping di pusat perbelanjaan termurah.
Jangan salah sangka dulu, ini bukan gaya-gayaan sih, liburan ke luar negeri. Tapi emang cuma negara ini lah yang paling dekat dari Batam dibanding Malaysia. Gak perlu merogoh kocek terlalu dalam buat nyampe seberang. Cukup 500rb rupiah saja, kita sudah bisa mengunjungi tempat-tempat cantik dan gratis di sini.
Jenuh, salah satu alasan untuk rehat sejenak. Berkutat dengan rutinitas kerja dari Senin sampai Jumat, ditambah kerjaan rumah dan anak-anak, wajar lah ya bikin jenuh. Saatnya melenturkan syaraf-syaraf otak yang sudah mulai kusut. Sedikit alasan ke Pak Suami, akhirnya izin ke Singapur keluar juga walau hanya satu hari. Yah..gak papa la, lumayan.
Saya pergi dengan teman yang bernama Sazila. Berangkat pagi dengan ferry Batam Fast, saya mulai memasuki imigrasi Singapura yang tidak terlalu padat. Sesaat pandangan terpaku kepada sosok yang saya kenal sedang antri di lorong depan antrian saya. Ya.. itu Mr. Hira, President Direktur di tempat saya bekerja. Beliau melihat saya. Kami pun bercakap-cakap sebentar. Ternyata beliau dan istri akan pergi ke Malaysia, tapi singgah satu malam di Singapur.
Baca juga : Tempat Asyik Berbayar yang Perlu Dicoba Saat di Singapura
Lolos Imigasi, saya langsung meluncur ke tempat yang sudah kami incar. Salah satunya menuju Hutan yang terletak di Henderson Road. Hmm..mengapa ke sini? Saya terinspirasi dari cerita Mbak Dian Radiata tentang hutan ini. Boleh meluncur ya ke Blog Mbak Dee. adventurose.com
Hutan dengan Forest Walk
Saya menaiki bus menuju Alexandra Road untuk sampai Southern Ridges. Jam tiga lewat, saya sampai di halte. Rasanya udah gak sabar menaiki Alexandra Arch, jembatan cantik dengan panjang 80m. Namun sebelum menaikinya, saya melewati Hotrpark, the gardening hub. Sebuah taman yang banyak sekali dihiasi oleh bunga-bunga cantik yang menyejukan mata. Sayang saya tak sempat mengabadikannya, karena sudah gak sabar menaiki forest walk.
Di atas Hortpark ini, saya menaiki jembatan menuju rute yang akan saya lalui. Nangkring sebentar di Alexandra arch, saya cukup terkesima dengan gaya arsitektur jembatan ini, yang pastinya memukau mata setiap orang yang melaluinya. Puas di sini, semakin penasaran, seperti apa sih isi dalamnya.
![]() |
Hortpark |
![]() |
Alexandra Arch |
Berjalan di sekitar Alexandra Arch, di kiri kanan saya, sudah mulai terlihat pohon kayu dengan beraneka ragam bentuk dan ukuran. Saya cukup menikmati setiap pemandangan yang saya lewati. Sampai lah di Forest walk. Jalanan untuk menelusuri hutan, yang terbuat dari besi dan disusun rapi, hingga menjadi seperti walkways/gang. Forest walk ini lumayan tinggi. Jika melihat ke bawah, akan tampak tanah hutan berwarna coklat cukup jauh karena tingginya. Jangan takut untuk jatuh, forest walk ini sangat aman, karena dikiri kanan jalan juga dipasang pengaman berupa besi yang sama.
Forest walk juga dijadikan jogging track bagi warga Singapura. Ini bisa dilihat beberapa kali saya berpapasan dengan orang yang sedang berlari kecil menyusuri setiap walkways, yang membuat forest walk ini berbunyi karena hentakan sepatu mereka.
Saya terus berjalan. Dari balik pepohonan tampak gedung-gedung yang menjulang tinggi, yang berdiri kokoh, seakan menunjukan keangkuhannya. Ibaratnya hutan ditengah kota. Hingga tak terasa, sampai lah saya di sekitar pepohonan bambu yang lumayan rapat.
![]() |
Hutan bambu di kiri kanan |
![]() |
Pose cantik with Zila di Forest Walk |
![]() |
Fokus pada forest walk yang berliku di belakang |
![]() |
Interlace, Apartement 1000 dengan model bertumpuk |
![]() |
Gedung-gedung yang menjulang tinggi |
![]() |
The Singing Forest |
![]() |
Tangga yang bikin penasaran |
Setelah cukup mengambil nafas, saya melanjutkan perjalanan kembali. Kali ini saya melewati Henderson Road yang mulai menurun. Dari peta yang saya lihat, kami akan sampai ke jalan utama. Ternyata benar. Pas belokan terakhir, tampak dari kejauhan hilir mudik mobil yang melintas. Lega menyeruak di dada saya. Akhirnya sampai juga di depan Telok Blangah Hill Park.
Menuju halte Henderson Road, saya dan Zila menunggu bus dengan No. 57 untuk ke Harbour Front. Lelah, capek, puas yang saya rasakan hari itu. Pukul 19.00 Singapur time saya sudah di Ferry Batam Fast tujuan Batam Centre untuk kembali ke Batam. Sedangkan teman saya, stay satu hari lagi di Hotel Boss, karena sudah janjian dengan temannya.
Walaupun satu hari, dengan jalanan yang sedikit tanjakan, cukup lah bagi emak seperti saya mengelilingi hutan Singapur dengan Forest walknya. Merasakan sensasi baru tracking di hutan setelah 22 tahun silam saya melakukan pendakian ke Gunung Marapi dan Singgalang di Padang, yang mungkin tak akan pernah terulang kembali.
![]() |
Henderson Waves |
![]() |
Pepohonan dan rumput yang menyegarkan mata |
![]() |
Ku tetap berjalan mencari dirimu. Halah. |
![]() |
Tetap pose walau capek |
![]() |
Berjalan menuju Halte Henderson Road |
See ya to the next story. Bye.
Adem ya, di antara bangunan-bangunan pencakar lagit ada hutan kecil.
ReplyDeleteBanget bang Uma.
DeleteAku ngiri. Coba hutan di negara kita bisa ditata cantik gitu ya.
ReplyDeleteKayanya bakal fresh banget pulang dari Singapore menghirup udara segar.
Iya, hutan kita malah identik ama mistik. Padahal kalo ditata dengan baik, pasti bakal jadi salah satu komoditi bagus. Ya kan mbak
DeleteKalau saja hutan di kampung saya terawat demikian...
ReplyDeleteAh mimpi... Hehehe
Mimpi bisa jadi kenyataan kok teh. Hehe
DeleteDuuhhh job y k Singapore pngen explore jg suatu saat k Sana noted bngt hutanya trjaga
ReplyDeleteCuss meluncur mbak..
DeleteWah senang banget ya bisa jalan-jalan ya, aku udah lama banget enggak masuk hutan hehe
ReplyDeleteRefreshing dikit kok mbak. Hehehe
DeleteAku nggak sempat-sempat main nih ke Handeraon Road. Btw perasaan ada handerson Wave yang jembatan mirip tunnel kayak gak ada ujungnya itu. Kok nggak ke foto ya?
ReplyDeleteIy ya, deketan ke singapore ketimbang ke jkt juga sih mbak hehe
ReplyDeletepengen banget kapan2 ke Singapura lewat Batam naik Ferry :D
Singapore pinter banget ya mengelola wisata, terutama hutan kotanya TFS
Adem, bersih, salut memang lihat Singapore..tata kota nya oke banget
ReplyDeleteIyah, makanya gak bosen nyari tempat tempat bagus disini.
Deleteweih keren banget orangnya dan backgroundnya jadi baper pengen kesana deh tuk selife cantik wkakaka
ReplyDeleteHutan kota yang begini bagus, ya. Udara panas Singapur gak terlalu berasa kalau di hutan :)
ReplyDeleteBenar mbak. Beberapa jalanan yang banyak dikunjungi wisatawan seperti Merlion Square malah ada transparant roof biar gak panas.
DeleteAsyik nih sesekali menyusuri hutan singapura.... Saya blm pernah dan penasaran.
ReplyDeleteSaya karena penasaran itu juga mbak, yang akhirnya meluncur ke sini.
DeleteKirain singapura cuma punya gedung bertingkat, ternyata ada juga area khusus hutan ya. Keren !
ReplyDeleteAda kok mbak, malah savety lebih di utamain sih.
DeleteKog tidak ada foto di Henderson Waves, mbak?
ReplyDeleteLuar biasa desain jembatan itu ya.