Mengunjungi Pantai Melayu dan Keindahannya Kini

Yeah..weekend lagiiii..asyiiiikk.. teriak saya sepulang kerja. Bosan di rumah terus, pokoknya minggu ini harus pergi jalan-jalan, gumam saya dalam hati. Memang beberapa minggu ini, kami hanya di rumah setiap akhir pekan. Mau pergi jalan, ada aja halangan. Pas saya libur, Pak Suami berhalangan, pas Pak Suami bisa, saya nya yang masuk kerja. Hadeuh.. Eh, ada lagi sih, cuaca yang kurang mendukung di bulan yang berakhiran -ber ini. Harus benar-benar sedia ember  :).

“Tuh kan, hujan lagi?” bakalan gagal lagi deh kali ini. Bayangan kesenangan yang sudah saya prediksikan, harus sirna kembali dengan cuaca mendung yang disertai hujan gerimis. Tenangnya laut Barelang, perkasanya jembatan Fiisabilillah dan enaknya makan jagung bakar sambil menikmati view laut, harus kembali saya pendam hingga minggu depan. Terpaksa kembali duduk syantik di depan TV, sambil nemenin krucil main puzzle.

Yah, mau gimana lagi, harus disyukuri juga masih diturunkan hujan ama Sang Pencipta. Sedangkan daerah lain, mengharapkan hujan, tapi gak turun-turun. Ambil hikmahnya juga sih, berarti belum saatnya saya dan krucils halan-halan.

Sedang duduk santai, leyeh-leyeh-an, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di luar rumah. Ternyata adik laki-laki saya beserta istri dan anaknya datang dan mengajak saya ke Barelang. "Kak, mau ikut gak ke Barelang?" Hah, Barelang? Oaalaaa...pucuk dicinta ulam pun tiba. Belum sempat saya menjawab, anak-anak dah pada senang, heboh dan teriak kegirangan. "Asyik..ikut..ikut..ikut.."

Akhirnya pukul 11 siang kami pun berangkat ke Barelang dengan cuaca yang masih gerimis. Saya pun sudah siapkan segala perlengkapan mandi anak, seperti baju renang, handuk dan segala macamnya ke dalam tas. Soal makan dan minum, kami terpaksa beli di luar, karena memang gak ada persiapan. Yah, berharap saja di Barelang cuaca lebih baik dari Batuaji.

Sedikit info aja nih man teman, cuaca Batam emang gak bisa diprediksi. Bisa saja di tempat A hujan, di tempat  B gak, padahal jaraknya hanya 5 menit naik motor.

Memasuki simpang Barelang, kami belum tau nih, pantai mana yang akan kami tuju. Bingung, secara banyak sekali pantai-pantai cantik yang tersebar di sepanjang rute jembatan 1 sampai 6 ini. Seperti Pantai Melayu, Mirota, Pantai Pulau Setokok, Pantai Mubut, Vio-vio, Tagar Putri dan banyak lagi yang lainnya. Beberapa diantaranya ada yang berpasir putih juga lo.

pantai melayu batam
pantai melayu batam


Kami sepakat pergi ke Pantai Melayu. Dari simpang Barelang, kami melewati jembatan demi jembatan yang menghubungkan pulau demi pulau dengan view yang sangat sayang untuk dilewatkan. Jembatan yang menjadi favorit wisatawan, tentu saja jembatan I. Jembatan tinggi yang menjadi ikon kota Batam. Jembatan Fiisabilillaah namanya, atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Barelang.

Tapi, kami tidak akan berhenti di Jembatan ini, gerimis kecil masih tampak diluar kaca, walau gak serapat pas berangkat tadi. Nanti, saat pulang saja kami akan singgah. Dari luar kaca mobil, saya melihat banyak sekali wisatawan yang mengabadikan jembatan ini untuk berfoto selfie maupum wefie. Dari yang pake motor, berduaan, keluarga besar, hingga yang pake jasa tour, tak ketinggalan foto –foto syantik di jembatan ini.

Satu jam perjalanan, sampai lah kami di jembatan empat. Posisi Pantai Melayu, hanya beberapa meter saja dari jembatan ini. Tepatnya di Kampung Kalat Rempang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang. Ada plang terpampang di simpang masuknya. Temans cukup mengikuti jalan lurus hingga temans menemui spot pembayaran tiket masuk.

Masuk tempat ini temans dikenai tiket untuk dewasa saja seharga 10.000 IDR. Lumayan terjangkau lah. Selain itu area parkir cukup available lo.

Sambil jalan, kami mencari tempat untuk duduk meletakan barang-barang. Pilihan jatuh di bawah rindang dedaunan pohon kelapa. Tapi saya lupa sesuatu. Tikar! Ya, tikar sebagai alas duduk kami. Untung di sekitar pantai ini ada beberapa tempat penyewaan tikar. Kami sewa satu tikar seharga 15.000. Tikarnya cukup standar. Muat lah untuk 4 dewasa dan 3 anak kecil. Jangan lupa, selesai dipake, dibalikin yah, jangan dibawa pulang, hehe.



Selesai meletakan bawaan, kami lanjut makan siang. Dari tempat saya duduk, saya menyaksikan beberapa anak yang sudah kedinginan selesai berenang, beberapa orang dewasa, bermain bola di tanah yang sedikit becek.

Anak-anak saya sudah gak sabar minta berenang. Yawdah, selesai beberes makan, saya langsung ke bibir pantai ngajak anak-anak berenang. Sayang, karena hujan, air pantai sedikit keruh dan kotor. Sempat melarang krucils berenang, tapi gak mempan, tetap nyebur walo hanya di pinggir saja.

PANTAI MELAYU KINI


Pantai Melayu ini, berpasir lembut dengan garis pantai sekitar 2 kilometer. Banyak pohon kelapa yang tumbuh rapi di sepanjang pantai. Ada aliran air, jalan setapak, tempat bilas mandi dan juga mushala. Ada juga aneka jajanan, tempat makan dan tempat penyewaan pelampung. Area sekitar wisatanya cukup teduh, bersih dan nyaman. Pengelolaannya cukup bagus menurut saya. Ini bisa dilihat dari adanya tempat sampah setiap sudut.

Walaupun cuaca kurang bersahabat, tapi pengunjung cukup ramai. Dari pengamatan saya, rata-rata pengunjung sengaja membawa kantong plastik besar dari rumah. Cukup di apresiasi lah, itu tandanya masyarakat kita sudah sadar akan bahaya sampah. Karena memang kendala satu objek  wisata, ya itu, pengunjung buang sampah sembarangan. Kebayangkan, massa yang segitu banyak, akan berapa tinggi sampahnya?

Di Pantai Melayu, temans tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan laut saja. Tapi disini, temans bisa menyewa arena permainan, seperti Banana Boat dan wisata pantai. Untuk Banana Boat, selama 15 menit, temans bisa seru-seruan mengelilingi pantai, basah-basahan gegara banana boat terbalik, bikin vlog, boomerang dan lain  sebagainya. Teman cukup cukup membayar 25.000/orang.

Selain itu, jika temans ingin berwisata dengan Perahu, temans cukup membayar sewa, dewasa 20.000 dan anak-anak 10.000. Selama 15 menit, temans bisa berekreasi menikmati laut dan berpoto di atas perahu. Gak usah takut kepanasan dan kulit gosong, diatas perahu, ada kap pelindung yang membuat temans terhindar dari panas. Bila mau sewa bisa contact di no: 0856 6771 893.


Yang perlu diingat, karena tidak ada asuransi, segala kehilangan, dan resiko yang terjadi ditempat wisata, tidak ditanggung oleh pengelola. So..be aware ya gaes.

Puas berenang dan mengelilingi pantai, pukul 4 sore kami pun meluncur pulang. Anak-anak juga sudah kelihatan lelah dan mengantuk.

pantai melayu batam
pantai melayu batam



How to go to Barelang?

Bila mau pergi ke Barelang, temans cukup tau mana yang namanya simpang Barelang. Dari Batam Centre, Jodoh, Nagoya, Nongsa lurus saja menuju arah Simpang Kabil menuju Muka Kuning, terus saja ikuti saja jalan lurus sampai menjumpai Mall Top 100 Batuaji. Tidak jauh dari Mall, akan menjumpai persimpangan dengan lampu merah. Nah itu lah simpang Barelang. Temans cukup belok kiri dan ikuti saja jalan yang sedikit memicu adrenalin. Jalannya sih lurus, tapi ada tanjakan dan turunan juga.

Barelang itu singkatan dari BAtam REmpang dan GaLANG. Pulau-pulau yang membentang dan dihubungkan oleh jembatan dari Jembatan 1 sampai jembatan 6. Terdapat Banyak Pantai Cantik dan Sefood Restauran yang bisa dinikmati dengan view laut yang menggoda. Tertarik kesini? Buruan ke Batam.


20 comments

  1. Aduh jadi pengin liburan ke pantai nih. Anak-anak suka banget mainan pasir di pantai :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak..pantai ama anak-anak klop pokoknya deh.

      Delete
  2. Pantai selalu jadi pilihan untuk destinasi wisata keluarga. Makassar juga banyak pilihan pantai. Anak saya sukaa main di pantai sampe lupa waktu hihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi..iyah..gakbbakalan mau pulang. Anak2 paling suka main pasir, di kumpulin, jadi deh aneka bentuk.

      Delete
  3. Kalau sudah musim hujan itu suka bikin sedikit manyum saat mau mantai ya, Mbak. Aku sih gitu. Abis kan butuh piknik juga.
    Kadang tetap saja aku maksa liburan, meski resiko enggak akan dapat foto sunset yang bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk..emak2 n anak harus banget refreshing. Tapi emaknya yang paling butuh banget.

      Delete
  4. diliat dari foto-fotonya jadi pengen mantai...ah

    ReplyDelete
  5. Atulah pengen ikut ke Pantai Melayu, mantaai santaii apalagi sambil botram bareng keluarga, so sweet
    LAngsung deh kalo musim hujan, bubaar graak!

    Tapi btw tetep ya hujan perlu disyukuri, semoga membawa berkah.Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sweet banget..walo hujan gak peduli..mantai tetep santaiiii...

      Delete
  6. Udah lama banget nggak ke Batam, pengen kesana lagi. Sayang sewaktu kesana nggak fot-foto huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayuh atuh mbak ke Batam lagi..pariwisatanya lagi giat banget nih promonya.

      Delete
  7. Di Lombok pantainya banyak bangettttt... sampai bingung milihnya. Eh sampai bosan juga jadinya sama pantai euy.

    Sekarang lebih doyan sama objek wisata gunung atau bukit-bukit gitu jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe..iyes juga ya mbak..bosan pengen sesuatu yang beda..

      Delete
  8. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  9. Huhuuu... Kapan y..bisa mengunjungi batam..padahal keluarga ad loh disana..

    Semoga kpan2 ad lngkh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayuh mbak..ke Batam..biar ngeliat Batam dengan industri n pariwisatanya.

      Delete
  10. Seru banget liburan ke pantai. Mau juga diajakin naik banana boat

    ReplyDelete
  11. saya sih mbak kalau sudah di pantai pengen nya teriak-teriak aja, biasa mau menghilangkan rasa jenuh dan kekesalan yang terpendam di hati.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan.