My Lifestyle Blog

Penggila gaming mungkin sekarang bisa bernafas lega, karena banyak vendor smartphone, berlomba-lomba mengeluarkan smartphone gaming terbaru dengan kualitas mumpuni, tanpa takut kata low bat. Salah satunya adalah ASUS. Brand asal Taiwan ini mengeluarkan ZenFone Max M2, smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 632, yang mempunyai performa tinggi, tahan panas sekaligus hemat dalam mengkonsumsi daya. Layar yang cukup luas all screen 6.3 inci dan didukung baterai besar 4.000 mAh, semakin menambah kenyamanan kamu menonton video, berselancar internet dan pastinya bermain game. Asus ZenFone Max M2, rilis di Indonesia pada 11 Desember 2018, bersamaan dengan saudaranya, ZenFone Max Pro M2. Terlepas dari bayang-bayang Pro, ZenFone Max M2 ini, tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Ia sangat kuat, dan juga bisa diandalkan. Sebelum kita lanjut, yuk kita kenalan dulu dengan ASUS ZenFone Max M2 yang "katanya" bisa mengakomodasi semua aktivitas si

drama Encounter "Jika tugas laut membuat ombak, tugasku memikirkanmu" -Encounter- Drama Encounter/Boyfriend yang tayang di salah satu televisi swasta Nasional, cukup menyita perhatian penggemar Song Hye Kyo dan Park Bo Gum. Karakter yang dimainkan keduanya bagai magnet yang menarik pemirsa untuk terus menyaksikan drama dengan gaya sinematografi ini. Mulai episode satu, dua, dan tiga, saya dan mungkin penikmat drakor makin dibuat penasaran dan bertanya-tanya, gimana sih ending drama ini? Drama Encounter ini, menjadi drama kedua favorit saya yang dibintangi Song Hye Kyo setelah Full House. Favoritnya, karena ceritanya berjalan layaknya kehidupan normal. Gak ada karakter yang disakiti, gak ada karakter yang jahat banget, gak ada mata yang di zoom in zoom out . Semua berjalan natural tanpa ada paksaan. Chemistrinya juga dapet. Wajar, Encounter jadi favorit penggemar drama Korea. drama Encounter Pemeran Utama Song Hye Kyo sebagai Cha Soo hyun Park Bo

Tiba-tiba saya terdiam tatkala Queen anak saya yang kelas tiga SD, menerima laporan akhir semester pertengahan Desember lalu. Bukan karena nilainya rendah, bukan juga karena prestasinya menurun. Ia merengek minta pulang kampung, ingin bertemu sepupunya. Sebenarnya, saya pun berpikiran sama dengan si sulung ini, saya rindu kampung halaman. Namun liburan sekolah yang juga bertepatan dengan libur akhir tahun, harga tiket tentu sangat tinggi. Mata saya sudah nanar melihat angka yang terpampang di salah satu situs penjualan tiket online ternama. Naik dua setengah kali lipat. Tiket yang normalnya berkisar 400-an, sekarang ada di angka satu juta lima puluhan. Hufft..hasrat itu langsung buyar dalam sekejap. Galau nih mesti gimana? Jika tiket saya booking , cuti saja belum saya ajukan. Gimana kalau cuti saya tidak di approv  si Bos?  Pasalnya, akhir dan awal bulan kerjaan cukup banyak. Lagipula, kuota cuti udah full karena keduluan teman yang libur Natal dan Tahun Baru (saya berencana