Sinar Mas Land Kembangkan Livable City di Indonesia


Livable city
Livable city

Apakah wilayah perkotaan masih layak huni zaman sekarang? Apakah konsep Livable City masih bisa diterapkan di perkotaan?

Mungkin dulu sebagian besar masyarakat kita berpikir bahwa hidup di kota lebih menjanjikan. Di mana lapangan kerja tersedia, fasilitas memadai dan infrastruktur lebih maju. Kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat bermigrasi ke kota, dengan harapan bisa memperbaiki kualitas hidup.

Sayangnya, urbanisasi tak terkendali, menyebabkan jumlah penduduk perkotaan menjadi padat. Padatnya penduduk perkotaan, menjadikan suasana hidup tak lagi senyaman dulu. Langit yang dulunya biru, mulai tertutup polusi, penebangan pohon untuk perluasan infrastruktur menjadikan udara sejuk semakin susah di dapat. 

Kondisi ini sebagai akibat dari ragam perilaku manusia yang berkembang menjadi kegiatan yang lebih komplek. Di mana tekanan rutinitas harian dengan mobilitas yang tinggi, menjadikan rasa nyaman perlahan terganti dengan rasa lelah. Waktu menjadi berharga, yang berbanding lurus dengan upaya memenuhi kebutuhan hidup.

Lingkungan tempat tinggal yang bisa memenuhi semua kebutuhan penghuni di dalamnya, serta mudah dijangkau dalam satu kawasan, menjadi paling diminati belakangan ini.

Oleh karena itu, sektor property yang melihat peluang dari keresahan masyarakat perkotaan, mewujudkan Livable City, atau sebuah kota yang di dalamnya tidak hanya menawarkan kenyamanan bagi penghuninya, tapi juga menyediakan fasilitas mumpuni di mana roda ekonomi bisa berjalan dalam satu kawasan.

MENGENAL LIVABLE CITY

Bagi orang awam istilah Livable City mungkin masih asing di telinga. Namun dari kata livable city, bisa ditangkap satu makna yang berarti kota layak huni.

Di dunia property sendiri, istilah Livable City sudah menjadi tren berkembang belakangan ini. Bagaimana cara menciptakan satu lingkungan perumahan yang nyaman, sekaligus memberi andil bagi aktivitas harian mereka.

LIVABLE CITY adalah kota layak huni yang memberi andil dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk perumahan, mobilitas, makanan, layanan pendidikan, dan pekerjaan.

Namun yang jadi pertanyaan, apa yang menjadikan kota itu layak huni? Bagaimana sistem yang dikelola agar bisa disebut layak huni bagi penghuninya?

Menurut saya, ada tiga poin penting yang membuat sebuah kawasan disebut Livable City.

1. Lokasi Mendukung

Lokasi adalah poin pertama memilih hunian. Hal ini disebabkan tidak semua perumahan baik dijadikan tempat tinggal. Biasanya orang yang ingin tinggal lama di satu tempat, lebih memilih memiliki hunian tak terlalu jauh dari fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, area bermain, pasar tradisional, mall maupun instansi pemerintahan.

Selain itu, hunian ramah lingkungan juga menjadi pertimbangan. Bagaimana cara pengelolaan sampah, sirkulasi udara, dan penggunaan material ramah lingkungan untuk mengurangi konsumsi energi. Hunian ramah lingkungan akan membuat kita nyaman beraktivitas.

Kemudahan transportasi juga menjadi poin penting dalam penerapan konsep hunian Livable City. Hunian yang terletak di pusat maupun pinggiran kota, sebaiknya memiliki akses kendaraan keluar masuk yang mudah, namun tetap terintegrasi dengan transportasi publik lainnya. Nah, jika dalam satu lokasi bisa diraih sekaligus, tentunya akan menghemat waktu setiap harinya.

2. Adanya Ruang Terbuka Hijau

Rutinitas kerja yang berulang setiap harinya, membuat jenuh sebagian orang. Kondisi ini membuat orang membutuhkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk bersantai dan berjegiatan tanpa ada tekanan. Biasanya RTH ini tersusun oleh kelompok pohon dan tumbuhan, yang dihiasi rumput hijau dan jogging track di dalamnya.

Ruang Terbuka Hijau di tengah padatnya penduduk perkotaan, memiliki banyak manfaat. Selain sebagai tempat merecharge energi setelah lelah bekerja, fungsi pohon yang bisa menyerap karbondioksida, juga bisa membuat lingkungan asri dan estetik dengan susunan pohon yang sistematis. Apalagi di beberapa titik ruang hijau, tersedia kolam buatan ataupun kolam ikan, yang menambah suasana ala alam Indonesia.

3. Rendah Tingkat Kriminalitas

Di tengah tingginya berita kriminalitas di televisi, membuat masyarakat lebih memilih hunian aman dan bebas dari pencurian. Terlebih kesenjangan ekonomi kadang memicu orang untuk bertindak kriminal. Kawasan yang aman, setidaknya membuat penghuni nyaman beraktivitas. Akses masuk, harus  dilengkapi CCTV yang mengawasi perumahan 24 jam di setiap sudut, serta adanya security profesional yang siap siaga menjaga lokasi hunian, membuat tingkat keamanan berlapis. Perumahan pun dirancang tanpa celah masuk buat pencuri. So, rasa khawatir akan kecurian bisa diminimalisir.

Livable City biasanya mengembangkan satu kawasan yang belum terdevelop, yang kebanyakan wilayahnya berada di sub urban, agar tidak menggangguang tata ruang kota.


SINAR MAS LAND KEMBANGKAN LIVABLE CITY

BSD City Tangerang
BSD City Tangerang photo:catalogbsd

Salah satu pengembang yang membangun hunian dengan konsep Livable City adalah Sinar Mas Land. Pengembang yang baru saja meraih 11 penghargaan dalam ajang PropertyGuru Indonesia Property Awards 2023 ini, menyediakan beragam produk property berkualitas mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial, hingga hotel dan resor wisata.

Mengusung 4 pilar sebagai konsep pembangunan Livable City, yakni Live, Learn, Work dan Play, Sinar Mas Land berharap, konsep yang akan diterapkannya bisa menjadi The Future of Integrated Livable City in Indonesia.

4 pilar konsep pembangunan Sinar Mas Land

Salah satu Livable City yang sukses dibangun Sinar Mas Land adalah BSD City. Dengan luas 6.000 hektar, kota ini dirancang di mana orang akan tinggal, bekerja, dan bermain bisa dinikmati dalam satu kawasan saja.

BSD City yang dikembangkan sejak tahun 1984 ini, dikelilingi sejumlah universitas, sekolah, lembaga pendidikan informal, layanan kesehatan, pusat perbelanjaan, resor dan pusat hiburan, Indonesia Convention & Exhibition, hotel, lapangan golf, tempat-tempat ibadah, dan kantor-kantor pemerintahan.

Pengembangan yang dilakukan terus terus menerus, untuk memastikan setiap penghuni merasakan kualitas hidup yang sehat dan nyaman. 

Ruang Terbuka Hijau di mana terdapat taman hijau serta ruang terbuka publik yang luas, membuat nyaman melakukan aktivitas. Selain itu, pengolahan air limbah, panel surya dan penggunaan energi terbarukan, juga dikelola dengan baik.

Akses trasportasi antar kota juga sangat memadai. Dekat dengan jalan tol menuju Bandara Soekarno Hatta, Pluit, Semanggi, Pondok Indah dan Permata Hijau, stasiun kereta (stasiun Cisauk, Jatake, Rawa Buntu, dan Serpong) dan juga terminal bus yang memadai.

Moda transportasi
Moda Transportasi

Ruas jalan yang besar, sangat memudahkan pengguna jalan berlalu lalang tanpa takut mobil bergesekan. Belum lagi area komersial dan wahana hiburan, semakin melengkapi kota ini menjadi kota layak huni di Indonesia.

BSD City yang terletak di Tangerang Selatan, patut jadi contoh pembangunan kota lain di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan peraihan Asia Property Award oleh Sinar Mas Land sebanyak dua kali, pada kategori Pengembangan Township terbaik- BSD City di 2017 dan Penghargaan MIPIM Asia sebanyak 4 kali, BSD City - Kategori Proyek Mega Futura Terbaik di 2019.

Di Batam sendiri, kawasan Nuvasa Bay juga sedang dikembangkan menjadi Livable City. Di sana sudah berdiri 2 tower, Kaina, Kalani dan juga Landed House serta fasilitas pendukung lainnya.

INDONESIA BISA KOK KEMBANGKAN LIVABLE CITY

Sinar Mas Land patut menjadi contoh dalam membangun hunian modern dan dinamis. Di mana setiap pembangunan kota memberikan kemudahan penghuninya dengan mempertimbangkan aspek fisik dan non-fisik.

Dari tiga aspek yang saya kemukakan di atas, Indonesia bisa kok mengembangkan konsep Livable City. Seperti Sinar Mas Land mengembangkan kota-kota di Indonesia yang layak huni dengan memanfaatkan kondisi alam Indonesia yang mendukung terciptanya kota layak huni.

Tinggal bagaimana penghuni, stake holder dan pengembang, bekerjasama menciptakan kondisi yang tidak hanya bermanfaat bagi penghuni saja tapi juga mendukung perbaikan kondisi iklim Indonesia.


No comments