My Lifestyle Blog

  Buat konten jadi cuan Menjadi konten kreator, mungkin tak pernah terlintas dipikiran saya. Lahir di awal 80-an, di mana dunia digital belum secanggih dan seluas sekarang, dokter dan guru adalah dua profesi yang saya inginkan kala itu. Hunting buku dari toko satu ke toko lain, sudah hal biasa. Buku adalah panduan untuk mencapai keinginan masa kecil saya. Namun kebiasaan itu perlahan ditinggalkan sejak internet dikenalkan tahun 90-an. Saat itulah semua lini kehidupan berubah. Buku fisik yang dulunya diminati, kini cukup mengunduhnya via aplikasi. Dampak dunia digital bukan main-main. Inovasi terus bergerak, yang ditandai dengan munculnya berbagai aplikasi yang makin memudahkan saya berselancar di dunia maya. Informasi mulai tergantikan via trending twitter, youtube dan dering notifikasi dari media online. Saya yang bekerja sebagai karyawan pun mulai mengembangkan sayap ke dunia tulis menulis sebagai blogger. Tak hanya menulis saja, saya kerap membagikan poto, video ke media sosial yan

Berselancara tanpa batas dengan IndiHome Zaman sekarang, banyak bermunculan layanan internet yang ingin merebut hati pelanggan. Mulai dari menggratiskan bea pasang baru, membagikan kode referral , hingga diskon harga besar-besaran. Tidak hanya objek vital saja yang menggunakan internet untuk menambah layanan plus mereka, konten kreator pun merasakan banyak manfaat dengan berkembangnya teknologi digital ini. Salah satunya, lebih efisien dalam membuat konten. Ya, seorang konten kreator membutuhkan akses internet stabil, untuk menunjang kinerja mereka dalam memposting sebuah karya. Baik itu di rumah, maupun di luar rumah. Tak hanya membuat konten saja, mau belanja online, nonton drakor, mantau perkembangan ekonomi, hot gossip, atau trending Indonesia, bisa leluasa dengan adanya smartphone atau laptop. Tentunya dengan adanya akses internet cepat, canggih, fleksibel, tanpa lelet. Mau gimana lagi. Namanya butuh, dan tak mau dicap ketinggalan zaman, orang akan memilih yang terbaik sebagai ant